Perawatan ( curing ) Beton setelah pengecoran dan tata caranya

Curing beton atau disebut juga dengan perawatan beton dilakukan untuk menjaga beton agar tidak cepat kehilangan air dan  sebagai tindakan menjaga kelembaban beton agar tidak cepat kehilangan air (susut) sehingga dapat mencapai mutu beton yang di inginkan. Curing wajib dilakukan segera setelah proses pengecoran, hal tersebut dilakukan agar beton tidak cracking dan kekuatan beton tidak berkurang. Curing atau perawatan beton biasanya dilakukan 12 jam setelah dilakukan pengecoran, proses curing sendiri merupakan peran penting pada pengembangan kekuratan dan daya tahan beton. Metode curing biasanya menggunakan air ( beton digenangi air dengan sekeliling plat diberi tanggulan) dan menggunakan cairan kimia seperti SIKA atau Concre Solution dengan cara diroll kan pada bagian permukaan beton.

Tujuan perawatan (curing) Beton 

• untuk menjaga beton dari kehilangan air semen yang banyak terjadi pada setting time concrete.
•  menjaga perbedaan suhu beton dengan lingkup yang besar.
• mendapatkan kekuatan beton yang sesuai dengan mutu yang di inginkan.
• menjaga keretakan pada beton.
• menjaga beton dari kehilangan air akibat penguapan pada hari hari pertama.

Metode perawatan (Curing) beton

• Curing pada kolom dapat dilakukan dengan melapisi kolom dengan karung goni. Karung goni dibasahi setiap hari minimal 3x (pagi,siang dan sore).
• Sebagai alternatif, Kolom dapat dilapisi dengan cairan kimia Curing compound. Sebagai contoh Consol Cure B.
• Curing pada balok dan plat wajib dilakukan dengan benar, karena timbulnya cracking pada plat dapat menyebabkan kebocoran yang susah diperbaiki. Curing pada plat dapat dilakukan dengan membuat “badukan” di sekeliling plat tersebut dan menggenangi plat dengan air.
• Curing dengan cairan kimia seperti SIKA dapat diroll kan pada permukaan plat maupun balok.

Demikian pembahasan tentang Perawatan ( curing ) Beton setelah pengecoran dan tata caranya, semoga bermanfaat.