Contoh jurnal Skripsi Studi perbandingan
STUDI
PERBANDINGAN PONDASI KAYU GALAM DAN MINI PILE
PADA BANGUNAN
PERUMAHAN TIPE RED VALERIAN
KOMPLEK CITRA GARDEN BANJARMASIN
Ahmad Rifky
ABSTRAK
Perkembangan pembangunan di Kalimantan Selatan
khususnya kota Banjarmasin yang makin banyak dan besar, seperti perkantoran,
perumahan, ruko, rukan dan gedung pemerintahan. Untuk menahan beban bangunan
yang berat tersebut tentunya diperlukan pondasi yang kokoh. Pondasi merupakan
bagian dari bangunan bawah tanah yang berfungsi untuk meneruskan beban – beban yang bekerja pada bagian
bangunan atas dan beratnya sendiri kelapisan tanah pendukung. Pondasi bertujuan
sebagai penopang bangunan dan meneruskan beban bangunan di atasnya ke lapisan
tanah yang cukup kuat daya dukungnya. Lokasi studi yaitu pada komplek perumahan
Citra Garden jalan Kertajaya km.6 Beruntung Jaya Banjarmasin. Data – data yang diperoleh yaitu data
penyelidikan tanah (sondir) dan detail gambar kerja dari pihak Perumahan Citra Garden Banjarmasin. Setelah data-data di dapat kemudian dilakukan analisis data penyelidikan tanah (sondir) dan SAP2000
untuk mendapatkan kapasitas dukung tiang tunggal dan kelompok, setelah itu melakukan perbandingan
perhitungan RAB untuk tiang pondasi kayu galam dan mini pile. Dari hasil perhitungan
diperoleh daya dukung pondasi kayu galam satu tiang dengan diamterer 10
cm panjang 6 meter, Qc 69,6 kg/m² dan JHP rata-rata 270,96 kg/m² adalah sebesar
1368,27 kg dengan beban maksimum yang diterima tiang sebesar 1260,55 kg,
sedangkan daya dukung pondasi mini pile sati tiang dengan ukuran 20 cm
20 cm panjang 6 m, Qc 69,9 kg/m² dan JHP
rata-rata 582 kg/m² adalah sebesar 6942,58 kg dengan beban maksimum yang
diterima tiang sebesar 6280,03 kg. Jumlah
tiang kayu galam yang dibutuhkan untuk tipe pondasi terbesar dengan ukuran poer
2,3 m
2 m
0,20 m adalah sebanyak 42 batang, sedangkan
jumlah tiang mini pile yang dibutuhkan untuk tipe pondasi terbesar dengan
ukuran 1,5 m
1,25 m
0,20 m adalah sebanyak 5 batang. Biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan pondasi
dengan tiang kayu galam adalah sebesar Rp. 100.079.380,00, sedangkan biaya
yang dibutuhkan untuk pembuatan pondasi tiang mini pile adalah sebesar Rp.
102.837.362,00, dan selisih biaya untuk pembuatan pondasi tiang kayu galam dan
pondasi tiang mini pile adalah sebesar Rp. 2.757.982,00.





Kata Kunci : Pondasi, Kayu galam, Mini Pile,
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan pembangunan di Kalimantan Selatan
khususnya kota Banjarmasin yang makin banyak dan besar, seperti perkantoran, perumahan, ruko,
rukan dan gedung pemerintahan. Untuk menahan beban bangunan yang berat tersebut tentunya
diperlukan pondasi yang kokoh. Pondasi merupakan pekerjaan yang utama dalam
suatu pekerjaan teknik sipil. Semua konstruksi yang merupakan bagian bangunan
atas tanah yang direkayasa untuk bertumpu pada tanah harus didukung oleh suatu
pondasi. Pondasi merupakan bagian dari bangunan bawah tanah yang berfungsi
untuk meneruskan beban – beban yang
bekerja pada bagian bangunan atas dan beratnya sendiri kelapisan tanah
pendukung. Pondasi bertujuan sebagai penopang bangunan dan meneruskan beban
bangunan di atasnya ke lapisan tanah yang cukup kuat daya dukungnya. Untuk itu,
pondasi bangunan harus diperhitungkan agar dapat menjamin kestabilan bangunan
terhadap berat sendiri, beban-beban yang bekerja, gaya-gaya luar seperti
tekanan angin, gempa bumi, dan lain-lain dan tidak bolehterjadi penurunan
melebihi batas yang diijinkan. (Sumber : http://id.wikipedia.org/pondasi).
Pondasi
terdiri dari beberapa bentuk, tetapi secara umum pondasi terdiri dari dua jenis
yaitu, pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pemelilihan jenis pondasi tergantung
kepada jenis konstruksi yang akan dibangun dan juga pada jenis tanah. (Sumber :
Joseph E. Bowles :1991, 4). Pada studi perbandingan yang dilakukan ini ialah
bangunan rumah tinggal dua lantai pada komplek perumahan Citra Garden
Banjarmasin tipe Red Valerian. Diketahui jenis tanah dilapangan didominasi tanah
rawa (lempung lunak) sampai dengan rata-rata 30 meter. Bahan pondasi yang
umumdigunakan di kota Banjarmasin untuk bangunan lantai 1 dan 2 adalah kayu
galam. Untuk alternatif pondasi yang paling tepat digunakan adalah pondasi
tiang pancang.
Pondasi tiang mini pile merupakan salah satu jenis dari pondasi dalam
yang umum digunakan. Secara umum tiang pancang dapat di klasifikasikan dari
segi bahan yang terdiri dari tiang pancang bertulang, tiang pancang pratekan,
tiang pancang kayu dan tiang pancang baja. Pondasi yang menggunakan tiang pancang
mini pile merupakan salah satu pondasi tiang yang mampu menjawab kebutuhan kita
sebagai pondasi yang efektif dan efesien untuk masa akan datang. Tiang mini
pile dalam katagori ini di olah ditempat pencoran sentral sesuai dengan panjang
dan diameter tiang yang sudah ditentukan, kemudian diobati, dan dikirimkan
(dikapalkan) ke tempat konstruksi. (Sumber :Joseph E. Bowles : 1991, 5).
Identifikasi Masalah
1. Struktur tanah
didominasi tanah gambut rawa-rawa dengan ke dalaman rata-rata 30 meter.
2. Semakin sulitnya
diperoleh kayu galam yang sesuai dengan kebutuhan tiang pancang.
3. Kondisi topografis
yang relatif datar dengan kemiringan lereng 0 sampai 3 % dihampir seluruh
wilayah sering mengkibatkan genangan pada saat air sungai pasang.
Batasan
Masalah
1. Analisa yang
dilakukan hanya pada bangunan tipe Red Valerian pada komplek Citra Garden
Banjarmasin.
2. Besar kapasitas
daya dukung pondasi tiang menggunakan metode Schmertmann-Nottingham.
3. Analisa terhadap
penurunan tiang pancang tidak diperhitungkan.
4. Perbandingan RAB
hanya pada pondasi kayu galam dan mini pile.
Rumusan Masalah
1. Berapakah
perbandingan daya dukung Qultimit pondasi kayu galam dan mini pile?
2. Berapakah jumlah
tiang yang diperlukan untuk tiap jenis pondasi kayu galam dan mini pile?
3. Berapakah
perbandingan biaya untuk pondasi kayu galam dan mini pile?
Tujuan dan
Manfaat
Tujuan yang ingin didapatkan dari studi yang dilakukan ini
ialah :
1. Mengetahui
perbandingan daya dukung Qultimit tiang pancang kayu galam dan mini
pile.
2. Mengetahui perbandingan
jumlah tiang yang diperlukan pada tiap jenis pondasi.
3. Mengetahui
perbandingan biaya yang diperlukan untuk pondasi tiang pancang kayu galam dan
mini pile.
Manfaat dengan tercapainya tujuan diatas,
dapat diketahui alternatif pilihan jenis dan bahan pondasi tiang pancang bagi
para pengembang perumahan yang lebih efektif dan efisien untuk masa akan
datang.
TINJAUAN
PUSTAKA
Pondasi
Pondasi secara umum
adalah bagian terendah dari bangunan yang meneruskan beban bangunan ke tanah
atau batuan yang ada di bawahnya..Pondasi dapat digolongkan berdasarkan di mana
beban itu ditopang oleh tanah di bawahnya, biasanya dibedakan atas dua bagian
yaitu pondasi dangkal. Pondasi dangkal kedalamannya kurang atau sama dengan
lebar pondasi (D ≤ B) dan dapat digunakan jika lapisan tanah kerasnya terletak
dengan permukaan tanah. Sedangkan pondasi dalam ialah jika kedalaman pondasi
dari muka air tanah lebih dari lima kali lebar pondasi (D ≥ 5B). Pondasi dangkal dapat dibedakan atas
beberapa jenis, yaitu pondasi telapak, pondasi cakar ayam, pondasi sarang
laba-laba, pondasi gasing, pondasi grid dan pondasi hypaar. Sedangkan pondasi dalam terdiri dari
pondasi sumuran, pondasi tiang,dan pondasi kaison.(Sumber : Hary Christady
Hardiyatmo : 2010, 103)
Pondasi Tiang
Pondasi tiang umumnya
digunakan untuk mentransfer beban dari struktur atas ke lapisan tanah yang
dalam dimana dapat dicapai daya dukung yang lebih baik, dan dapat digunakan
pula untuk menahan gaya angkat akibat gaya apung air tanah, menahan gaya lateral
ataupun gaya gempa. Pada tanah yang lunak penggunaan pondasi tiang umumnya
untuk menghindari penurunan yang berlebihan. Fungsi pondasi tiang secara umum ialah digunakan untuk mendukung bangunan bila lapisan tanah keras
terletak sangat dalam. Jadi pondasi
tiang adalah elemen struktur yang berfungsi meneruskan beban kepada tanah
keras, baik beban dalam arah vertikal maupun horisontal.
Pondasi Tiang Kayu
Tiang pancang kayu adalah tiang yang terbuat dari kayu, umumnya
berdiameter antara 10 -25 cm. Tiang kayu akan tahan lama dan tidak mudah busuk
apabila tiang kayu tersebut dalam keadaan selalu terendam penuh dibawah
permukaan air tanah. Tiang kayu yang banyak dipakai di Indonesia untuk
perbaikan kapasitas daya dukung tanah lunak berdiameter 8 – 10 cm dengan
panjang 4 m, beban maksimum yang dapat dipikul oleh kayu tunggal dapat mencapai
270 – 300 kN. Tiang pancang kayu (kayu
galam) sangat cocok untuk daerah rawa dan tanah lunak seperti daerah
Kalimantan Selatan khususnya Banjarmasin.
Pondasi Tiang Beton Pracetak
Tiang beton pracetak yaitu tiang dari beton yang dicetak disuatu
tempat dan kemuadian diangkut ke lokasi rencana pembanguna. Tiang beton,
umumnya berbentuk persegi atau bulat, ukuran diameter yang biasanya dipakai
untuk tiang yang tidak berlubang di antara 20 sampai 60 cm. Untuk tiang
berlubang diameternya dapat mencapai 140 cm. panjang tiang beton pracetak
biasanya berkisar diantara 20 sampai 40 m. Untuk tiang beton berlubang bisa
sampai 60 m. Beban maksimum untuk tiang ukuran kecil berkisar di antara 300
sampai 800 kN.
Mekanisme Pemikulan Beban Pada Pondasi
Tiang
Pondasi
tiang mengalihkan beban yang diterima kepada tanah melalui dua mekanisme, yaitu
berupa gesekan selimut dan tahanan ujung. Kedua komponen gaya dukung tersebut
ditunjukkan dalam Gambar 2.7. Gesekan selimut diperoleh sebagai akibat adhesi
atau perlawanan geseran antara selimut
tiang dengan tanah disekelilingnya, sedangkan tahanan ujung timbul
karena desakan ujung pondasi terhadap tanah.(Sumber : Paulus P. Rahardjo :
2005, 8)

Gambar 1 Mekanisme
Pengalihan Beban Pondasi Tiang
(Sumber : Paulus P.
Rahardjo : 2005)
Konsep yang
memisahkan gesekan selimut dan tahanan ujung pondasi tiang merupakan dasar
perhitungan daya dukung tiang cara
statis. Persamaan dasarnya dapat dinyatakan sebagai berikut:
Qu = Qp + Qs - Wp
Dimana
:
Qu = Daya dukung ultimit tiang
Qp = Daya dukung ujung tiang (ultimit)
Qs = Daya dukung ujung tiang (ultimit)
Wp = Berat sendiri tiang
Dalam perencanaan
pondasi tiang, pada umumnya berat tiang sendiri (Wp), tidak diikutsertakan
dalam perhitungan karena praktis tidak memberikan konstribusi terhadap
pemikulan beban rencana, sehingga daya dukung ultimit pondasi tiang dapat
dinyatakan sebagai berikut :
Qu = Qp + Qs
Analisa Struktur Menggunakan SAP 2000
SAP (Structural Analysis Program) adalah program aplikasi
komputer yang digunakan untuk
menganalisis dan merancang status struktur terutama pada bidangteknik sipil.
Dari analisis program SAP 2000 ini dapat diketahui gaya geser, momenlentur,
momen torsi dan simpangan (manual SAP 2000). Pemodelan strukturdiusahakan
mendekati kondisi struktur yang dianalisis atau mewakili perilakustruktur yang
sebenarnya, agar didapat hasil analisis yang valid.
Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang (Metode Schmertmann –
Nottingham, 1975)
Metode yang
diberikan oleh Schemertmann dan Nottingham (1975) ini hanya berlaku untuk
pondasi tiang pancang. Schertmann dan Nottingham menganjurkan perhitungan daya
dukung ujung pondasi tiang mengikuti cara Begemann, yaitu dengan mininjau
perlawanan ujung sondir sehingga jarak 8.D di atas ujung tiang dan dari 0,7.D
hingga 4.D di bawah ujung tiang dengan D adalah diameter atau sisi tiang
sehingga :
Qp = ((qc1 + qc2) / 2) x Ap
Dimana
:
Qp = Daya dukung
ujung tiang ultimit tiang.
qc1 = Nilai qc
rata-rata pada 0,7.D ~ 4.D dibawah tiang
ujung tiang.
q2 = Nilai qc
rata-rata dari ujung tiang hingga 8.D diatas tiang.
Ap = Luas proyeksi penampang
tiang.
Perhitungan
Rencana Anggaran Biaya
Rencana anggaran biaya (RAB)
adalah suatu dokumen yang berisi komponen masukan (input) dari sebuah kegiatan
besaran biaya dari masing-masing komponen. RAB merupakan penjabaran lebih
lanjut dari unsur perkiraan biaya dalam kerangka acuan kegiatan (Term Of Reference).Jadi rencana anggaran
biaya bangunan atau RAB adalah perhitungan biaya bangunan berdasarkan gambar
bangunan dan spesifikasi pekerjaan dan konstruksi yang akan di bangun, sehingga
dengan adanya RAB dapat dijadikan sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan nantinya.
METODE PENELITIAN
Lokasi Studi
Lokasi
studi yaitu pada komplek perumahan Citra Garden jalan Kertajaya km.6 Beruntung
Jaya Banjarmasin. Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini
adalah metode developmental dengan mengikuti konsep ilmiah yaitu melakukan
percobaan dan penyempurnaan dengan mengikuti cara-cara yang sudah ditentukan
dan prinsip yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
Metode Pengumpulan Data
Untuk mencapai maksud dan tujuan
penelitian ini, dilakukan beberapa tahapan yang dianggap perlu dan secara garis
besar diuraikan sebagai berikut :
1. Tahapan
pertama adalah
melakukan tinjauan pustaka pada buku–buku, jurnal dan skripsi
terdahulu yang terkait dengan skripsi ini.
2. Tahapan
kedua adalah
mencari data–data yang diperlukan untuk penelitian skripsi ini yaitu seperti
data penyelidikan tanah (sondir) dan detail gambar kerja (denah,
tampak potongan dll).
3. Tahapan
ketiga adalah
melakukan analisis data penyelidikan tanah (sondir) dan gambar kerja yang salah satunya mengunakan program komputer SAP 2000 untuk mendapatkan kapasitas dukung tiang.
4. Tahapan
empat adalah
melakukan perhitungan RAB pondasi tiang kayu galam dan mini pile.
- Tahapan keenam adalah membuat kesimpulan dan saran dari hasil analisis data yang telah dilakukan.
Data yang Diperlukan
Untuk kelancaran
tugas akhir ini maka diperlukan beberapa data yang digunakan sebagai sarana
untuk mencapai maksud dan tujuan penilitian. Data yang diperlukan yaitu gambar
detail bangunan, hasil uji penyelidikan tanah (sondir), denah dan da potongan.
Gambar Detail Bangunan
Gambar detail
bangunan yang akan digunakan untuk pembahasan pada skripsi ini yaitu, gambar
struktur bangunan yang meliputi : denah bangunan dan fungsi bangunan, potongan, tampak
dan data-data lain yang sekiranya diperlukan sebagai lembar lapiran pada
skripsi ini.
Hasil Uji Penyelidikan Tanah (sondir)
Pada pembangunan
komplek perumahan Citra Garden yang dibahas di dalam skripsi ini, penyelidikan
tanah yang dilakukan adalah penyelidikan lapangan (In-SituTest), yang terdiri dari (Cone Penetration Test CPT) atau uji sondir, dan uji laboratorium.
Dari hasil penyelidikan tanah tersebut diketahui bahwa kedalaman tanah
kerasnya, jenis tanah pada lapisan dan kedalamannya yang akan digunakan untuk
mendesain pondasi pada pembangunan rumah di komplek Citra Garden Banjarmasin.
Analisis Pembebanan
Pada
analisis pembangunan menggunakan program aplikasi computer yaitu SAP 2000.
Analisis pembangunan sangat diperlukan untuk mengetahui seberapa besar beban
yang akan diterima pondasi dan dapat diketahui dari analisis struktur program
(SAP 2000), dari program tersebut dapat diperoleh gaya yang terjadi antara lain berupa : gaya normal
P, gaya geser H, dan gaya momen
yang terjadi M. Setelah analisis pembebanan selesai dan beban aksial pada kolom
telah diketahui, maka dapat direncanakan dimensi pondasi yang akan dipakai
untuk rumah tinggal tersebut.
Analisis Pondasi
Dalam
menganalisis pondasi tiang pancang, beban yang bekerja pada kolom harus diketahui
terlebih dahulu. Analisis pondasi dapat dilakukan dengan mengunakan rumus-rumus
yang telah di jelaskan di Bab II. Setelah kapisitas daya dukung kelompok tiang
didapat, maka perlu dihitung juga efisiensi kelompok tiang dan safety factor
tersebut.
Analisis RAB
Rencana
anggaran biaya (RAB) adalah banyaknya biaya yang dibutuhkan baik upah maupun
bahan dalam sebuah perkerjaan proyek konstruksi, baik rumah, gedung, jembatan,
jalan, bandara, pelabuhan dan lain-lain. RAB sangat dibutuhkan dalam sebuah
proyek konstruksi agar proyek dapat berjalan dengan efisien karena dana yang
cukup.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Perencanaan Pembebanan
Data-data
perencanaan :
Jenis bangunan : Rumah Tinggal Tipe Red
Valerian
Lokasi :
Komplek Citra Garden
Banjarmasin
Mutu Baja (fy) : 240 Mpa
Mutu Beton (fc’):
Struktur bawah K225
Struktur atas
K175
Pembebanan Pada Balok Induk

Analisis Pembebanan Dengan SAP 2000
Input data yang dimasukkan ke program
SAP2000 adalah :
Balok 15/40 cm
dengan masing-masing bentang :
Bentang 1 = 3,00 m
Bentang 2 = 4,00 m
Bentang 3 = 3,00 m
Kolom 20/20 cm
dengan tinggi 5,05 m (jepit)
Beban Mati pada
tiap tumpuan adalah :
P1 = 3967,5 kg
P2 = 4398,6 kg
P3 = 5692,5 kg
P4 = 2803,1 kg
Beban ultimit
dengan combinasi 1,2 DL + 1,6 LL pada tiap bentang lapangan adalah :
Q1 = 2868,7 kg/m
Q2 = 3316,8 kg/m
Q3 = 2369,8 kg/m




Tabel 1 Joint
Reaction

Penulangan
Poer Pondasi Tiang Kayu Galam
Dari data :
Pmax =
1260,55 kg
Ukuran Poer = 2,00
m . 2,30 m
Tebal Poer =
20 cm
Tebal Selimut = 3
cm
Kuat Tekan Kayu = 15,5 Mpa
Mutu Baja (fy) =
240 Mpa

Gambar 6 Penulangan Poer Kayu Galam
Penulangan Poer Pondasi Tiang Pancang Mini Pile
Dari data :
Pmax =
6310,03 kg
Ukuran Poer = 1,5
m . 1,25 m
Tebal Poer =
20 cm
Tebal Selimut = 3
cm
Mutu Beton (fc') = 22,5
Mpa
Mutu Baja (fy) =
240 Mpa

Gambar 7 Penulangan Poer Mini Pile
PENUTUP
Dari hasil analisis yang dilakukan pada Bab IV, didapat
kesimpulan dan saran sebagai berikut :
Kesimpulan
1.
Daya
dukung pondasi kayu galam satu tiang dengan diamterer 10 cm panjang 6 meter, Qc
69,6 kg/m² dan JHP rata-rata 270,96 kg/m² adalah sebesar 1368,27 kg dengan
beban maksimum yang diterima tiang sebesar 1260,55 kg, sedangkan daya dukung
pondasi mini pile sati tiang dengan ukuran 20 cm
20 cm panjang 6 m, Qc 69,9 kg/m² dan JHP
rata-rata 582 kg/m² adalah sebesar 6942,58 kg dengan beban maksimum yang
diterima tiang sebesar 6280,03 kg.

2. Jumlah tiang kayu
galam yang dibutuhkan untuk tipe pondasi terbesar dengan ukuran poer 2,3 m
2 m
0,20 m adalah sebanyak 42 batang, sedangkan
jumlah tiang mini pile yang dibutuhkan untuk tipe pondasi terbesar dengan
ukuran 1,5 m
1,25 m
0,20 m adalah sebanyak 5 batang.




3. Biaya yang
dibutuhkan untuk pembuatan pondasi dengan tiang kayu galam adalah sebesar Rp. 100.079.380,00,
sedangkan biaya
4. yang dibutuhkan
untuk pembuatan pondasi tiang mini pile adalah sebesar Rp. 102.837.362,00,
dan selisih biaya untuk pembuatan pondasi tiang kayu galam dan pondasi tiang
mini pile adalah sebesar Rp. 2.757.982,00.
Saran
1. Perlu adanya tinjauan pada penurunan
kelompok tiang.
2. Hendaknya di adakan kembali tinjauan pada
luasan dan ketebalan pile cap mini pile.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen
Pekerjaan Umum, 1993 Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung, Penerbit
Stensil, Bandung.
Departemen Pekerjaan Umum, 2002 Tata Cara Perhitungan
Stuktur Untuk Bangunan Gedung, SNI 03-1726-2002, Jakarta.
Gideon H. Kusuma,
1994, Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Gideon H. Kusuma,
1993, Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Hary Christady Hardiyatmo, 2010, Teknik Fondasi II, Penerbit
Beta Offset, Yogyakarta.
Indra Saputra dan Wirahadikusuma, 2011, Perencanaa Pondasi, (http://id.wikipedia.org/Pondasi,
diakses tanggal 28 Maret 2013).
Sardjono HS, 1998, Pondasi Tiang Pancang Jilid 2, Penerbit
CV Sinar Wijaya, Surabaya.
Joseph E. Bowles, 1991, Analisa dan Desain Pondasi Jilid I,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Paulus P. Rahardjo, 2005, Manual Pondasi Tiang Edisi 3,
Penerbit Geotechnical Engineering Center, Bandung.
Teguh Santoso, 2006, Desain Konstruksi Dengan SAP 2000 Versi
8, Penerbit Sinar Jaya, Yogyakarta.
Wahyu Eko Setiawan,
2012, Rencana Anggaran Biaya Bangunan, (http://id.tekniksipil.org/rab,
diakses tanggal 4 juni 2013).
Hasanzainuddin,
2013, Sifat-sifat Kayu dan Penggunaannya, (www.dephut.go.id),
diakses tanggal 16 Desember 2013).
Posting Komentar untuk "Contoh jurnal Skripsi Studi perbandingan"