Ilmu Lingkungan
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pencemaran lingkungan atau polusi
adalah proses masuknya polutan ke dalam suatu lingkungan sehingga dapat
menurunkan kualitas lingkungan tersebut. Menurut Undang-undang Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982, pencemaran lingkungan atau
polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau
komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Dengan kata lain pencemaran lingkungan hidup yaitu; masuknya atau
dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan hidup, oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukkannya. Demikian pula dengan lingkungan air yang dapat pula
tercemar karena masuknya atau dimasukannya mahluk hidup atau zat yang
membahayakan bagi kesehatan. Air dikatakan tercemar apabila kualitasnya turun
sampai ke tingkat yang membahayakan sehingga air tidak bisa digunakan sesuai
peruntukannya.
Yang dikatakan sebagai polutan adalah suatu
zat atau bahan yang kadarnya melebihi ambang batas serta berada pada waktu dan
tempat yang tidak tepat, sehingga merupakan bahan pencemar lingkungan,
misalnya: bahan kimia, debu, panas dan suara. Polutan tersebut dapat
menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan
akhirnya malah merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Berdasarkan lingkungan yang terkena polutan
(tempat terjadinya), pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi 3 macam,
yaitu:
1. Pencemaran air
2. Pencemaran tanah
3. Pencemaran udara
1. Pencemaran air
2. Pencemaran tanah
3. Pencemaran udara
AIR
Pengertian Air
Air adalah zat
atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui
sampai saat ini di bumi,[1][2][3] tetapi tidak di planet lain.[4]
Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi.[5]
Air sebagian besar terdapat di laut (air
asin) dan pada lapisan-lapisan es (di
kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap
air, dan lautan es.
Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus
air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata
air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan
persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat
pada kutub
utara dan selatan planet Mars,
serta pada bulan-bulan Europa
dan Enceladus.
Air dapat berwujud padatan
(es), cairan
(air) dan gas
(uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di
permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.[6] Pengelolaan sumber
daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta
privatisasi dan bahkan menyulut konflik. [7] Indonesia telah
memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni
Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
PENCEMARAN AIR
Sebelum membahas tentang pencemaran air
baiklah kita bicarakan terlebih dahulu apakah pencemaran lingkungan itu?
Menurut UU Republik Indonesia No 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup, yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan hidup yaitu; masuknya atau
dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan hidup, oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukkannya. Demikian pula dengan lingkungan air yang dapat pula
tercemar karena masuknya atau dimasukannya mahluk hidup atau zat yang
membahayakan bagi kesehatan. Air dikatakan tercemar apabila kualitasnya turun
sampai ke tingkat yang membahayakan sehingga air tidak bisa digunakan sesuai
peruntukannya.
Berdasarkan PP no 82 tahun 2001 pasal 8
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, klasifikasi dan kriteria mutu air
ditetapkan menjadi 4 kelas yaitu:
Kelas 1 : yaitu air yang dapat digunakan
untuk bahan baku air minum atau peruntukan lainnya mempersyaratkan mutu air
yang sama
Kelas 2 : air yang dapat digunakan untuk
prasarana/ sarana rekreasi air, budidaya ikan air tawar, peternakan, dan
pertanian
Kelas 3 : air yang dapat digunakan untuk
budidaya ikan air tawar, peternakan dan pertanian
Kelas 4 : air yang dapat digunakan untuk
mengairi pertanaman/ pertanian
Pencemaran air adalah suatu
perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus
kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain
mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya
sangat membantu kehidupan manusia. Kemanfaatan terbesar danau, sungi, lautan
dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai
saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi
sebagai objek wisata.
Dalam PP No 20/1990 tentang Pengendalian
Pencemaran Air, pencemaran air di definisikan sebagai : “Pencemaran air
adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau
komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari air
tersebut turun hingga batas tertentu yang menyebabkan air tidak berguna lagi
sesuai dengan peruntukannya.(Pasal 1, angka 2).
Pencemaran air
dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu:
Sumber Langsung Sumber Tidak Langsung
Sumber
Langsung
Sumber – sumber
langsung adalah buangan (effluent) yang berasal dari sumber pencemarnya yaitu
limbah hasil pabrik atau suatu kegiatan dan
limbah domestik berupa buangan tinja dan buangan air bekas cucian,serta
sampah. Pencemaran terjadi karena buangan ini langsung di buang ke dalam badan
air, (system) seperti sungai , kanal, parit atau selokan ..
Sumber
Tidak Langsung
Sumber – sumber
tidak langsung adalah kontaminan yang masuk melalui air tanah akibat adanya
pencemaran pada air permukaan baik dari limbah
industri maupun dari limbah domestik..
Mengingat bahwa
air adalah komponen dari lingkungan hidup, maka pencemaran air merupakan bagian
dari pencemaran lingkungan hidup. Pencemaran air perlu di kendalikan karena
akibat pencemaran air dapat mengurangi pemanfaatan air sebagai modal dasar dan
faktor utama pembangunan.
Istilah
pencemaran air terbentuk akibat adanya cairan bekas pakai yang di alirkan
kembali begitu saja ke perairan terbuka, dan menimbulkan berbagai dampak yang
merugikan masyarakat ataupun lingkungan..
Proses
Pembersihan Diri dalam Air Sungai
Apabila kualitas air sungai telah kembali ke
kondisi semula yaitu sebelum terjadinya pencemaran air, maka di katakan bahwa
sungai telah melakukan proses pembersihan diri.
Proses
pembersihan atau pemulihan diri air sungai adalah proses penguraian bahan
organik, maupun kontaminan lainnya yang ada di dalamnya secara alamiah melalui
proses fisik, kimia, & biologis..
Proses pemulihan diri ada beberapa proses yaitu : proses pengenceran,
pengendapan, penyaringan, kimiawi dan biokimia.
Proses
pengenceran : Proses
terjadinya pengurangan kadar kontaminan dalam air karena adanya penambahan
jumlah air di dalamnya.
Proses
pengendapan : mengendapnya
partikel padatan yang ada dalam air sungai karena gaya gravitasi bumi.
Proses
kimia yang terjadi biasanya di sebabkan
karena adanya reaksi oksidasi, reduksi dari senyawa kimia yang ada dalam
sungai. Reaksi ini menghasilkan senyawa kimia yang stabil dan tidak
membahayakan lingkungan.
Proses penguraian bahan organik ini memerlukan oksigen terlarut dan
mikroorganisme . Oksigen terlarut tersebut karena di manfaatkan untuk
menguraikan bahan organik, maka kadar oksigen tersebut akan berkurang.
Dengan demikian
melalui proses pengenceran, pengendapan, oksidasi reduksi, biokimia dan
penyaringan, Kadar kontaminan dalam air sungai dapat menurun. Kondisi ini di
sebut daya pembersihan diri sungai…
Sumber
Limbah Cair
* Limbah cair domestik terdiri dari air
limbah yang berasal dari perumahan dan pusat perdagangan maupun perkantoran,
hotel, rumah sakit, tempat-tempat umum, lalu lintas, dll. BOD5 (biological
oxygen dmand)
* Limbah Cair Industri adalah limbah yg
berasal dari induatri. Sifat-sifat air limbah industri relative bervariasi
tergantung dari bahan baku yg di gunakan, pemakaian air dalam proses, dan bahan
aditif yang digunakan selama proses produksi.
* Limbah Cair Pertanian berasal dari
buangan air irigasi yg disalurkan kembali ke saluran drainase atau meresap ke
dalam tanah. Limbah ini akan mempengruhi tingkat kekeruhan BOD5, COD ,pH .
tetapi juga kadar unsure N, P, dan pestisida, insektisida
*
Limbah Pertambangan berasal dari
buangan pemrosesan yang terjadi diarea pertambangan misalnya tambang emas.
Limbah ini akan mempengaruhi tingkat kekeruhan BOD5,COD,pH, tetapi juga kadar
kimia yg digunakan dalam proses penambangan..
Sumber
& Karakteristik Limbah Cair
Karakteristik
Limbah Cair
Karakteristik
limbah cair dinyatakan dalam bentuk kualitas limbah cair dan jumlah aliran
limbah cair yang dihasilkan. Kualitas limbah cair diukur terhadap kadar fisik,
kimiawi dan biologis. Parameter yg diukur antara lain sebagai berikut:
Parameter fisik berupa padatan (partikel padat) yg ada dalam
air (padatan total,padatan tersuspensi dan padatan terlarut) ;warna;bau dan
temperature.
Parameter kimia selain berupa kadar BOD5,COD, dan TOC yang
menggambarkan kadar bahan organik dalam limbah, juga senyawa yg terkait dengan
anomia bebas, nitrogen organik, nitrit, nitrat, fosfor organik dan fosfor
anorganik,sulfat,klorida,belerang,logam berat (Fe,Al,Mn dan Pb), dan gas
(H2O,CO2,O2, dan CH4)
Parameter biologis juga merupakan hal penting karena ada
beribu-ribu bakteri per millimeter dalam air limbah yg belum diolah. Jenis
bakteri yg diukur adalah bakteri golongn Coli..
Dampak
Pencemaran Air terhadap Lingkungan
Dampak pencemaran air terhadap kesehatan
manusia.
Limbah cair berdampak pada kesehatan
manusia. Pengaruh langsung terhadap kesehatan, umpamanya, tergantung sekali
pada kualitas air yang terkontaminasi dalam hal ini berfungsi sebagai media
penyalur ataupun penyebar penyakit.
Peran air sebagai pembawa penyakit menular
bermacam-macam :
1. Air sebagai media untuk hidup mikroba
patogen
2. Air sebagai sarang insekta penyebar
penyakit
3. Jumlah air bersih yang tersedia tak
cukup
4. Air sebagai media untuk hidup vector
penyebar penyakit
Dampak
tehadap fungsi sungai.
Adanya air limbah yang masuk ke dalam
saluran drainase atau sungai akan mencemari air sungai tersebut. Pencemaran air
mengakibatkan air sungai tidak lagi berfungsi sesuai peruntukkannya.
Akibat dari pencemaran air adalah: air tidak
dapat dimanfaatkan sesuai peruntukkannya, dan jika dimanfaatkan maka diperlukan
pengolahan khusus yang menyebabkan peningkatan biaya pengoperasian &
pemeliharaan sungai.
Dampak Pencemaran Air Terhadap Air Tanah.
Dampak Pencemaran Air Terhadap Rantai Makanan.
Rantai makanan
dalam air akan terganggu akibat adanya pencemaran air. Dengan banyaknya zat
pencemaran yang ada di dalam air, menyebabkan menurunnya kadar oksigen di dalam
air tersebut. Beberapa jenis ikan maupun tumbuh-tumbuhan yang ada dalam air
akan mati karena kekurangan oksigen. Demikian pula apabila zat pencemar
tersebut beracun dan berbahaya, maupun terjadinya kenaikan suhu iar, beberapa
jenis biota akan mati, sehingga keseimbangan rantai makanan terganggu. Disisi
lain akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses pembersihan diri secara
alamiah yang seharusnya dapat terjadi menjadi terhambat, atau dengan kata lain
daya pembersih diri sungai sangat kecil.
Dampak Pencemaran Air terhadap Lingkungan
Pengendalian
pencemaran air adalah upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta
pemulihan kualitas air untuk menjamin agar sesuai dengan baku mutu air.
Tujuan
pengelolaan limbah cair adalah untuk mengendalikan agar tidak terjadi
pencemaran air atau menghasilkan zero pollution ( tidak ada polutan dalam air
). Pendekatan yang dilakukan dalam pengelolaan pencemaran air mencakup
pendekatan non teknis dan pendekatan teknis . Pendekatan non teknis yang
dimaksud adalah penerbitan peraturan sekaligus sosialisasi peraturan yang
digunakan sebagai landasan hukum bagi pengelola badan air maupun penghasil
limbah dalam mengendalikan limbah maupun mengelola limbahnya. Pendekatan teknis
berupa penyediaan / pengadaan sarana dan prasarana penanganan limbah serta
monitoring dan evaluasi..
Pengelolaan Limbah Cair Untuk Pengendalian
Pencemaran Air
Yang di Atur
dalam Peraturan Pengelolaan Limbah. Hal yang diatur antara lain adalah mengenai
sistem penanganan limbah, baku mutu efluen limbah, baku mutu badan air
penerima, monitoring dan evaluasi, pelaporan, dan sangsi, serta organisasi
pengelola. Peraturan yang digunakan sebagai landasan hukum bagi pengelola dalam
pencemaaran air, terutama yang bersangkutan baku mutu lingkungan..
Pengelolaan Limbah Cair Di Kota
Sistem Penanganana Limbah Domestik
Limbah yang
berasal dari rumah tangga, bangunan kantor, bangunan sekolah, maupun bangunan
lainnya pada prinsipnya di lokalisasi agar tidak menyebar kemana-mana.
Kita mengenal dua
cara penanganan limbah domestik di lingkungan perkotaan menurut lokasi
penempatan bak pengolahan limbah cair yaitu sistem penannganan limbah setempat
dan terpusat.
Skema Penanganan Limbah Di Kawasan Industri
Sistem Terpusat..
1. Daerah
Pemukiman.
2. Daerah
Industri
3. Daerah
Perdagangan
4. Daerah
Perkantoran Bak Kontrol Jaringan Rlool Kota Instalasi Pengelolaan Limbah Cair
Badan Air Penerima
Sistem Penanganan Limbah Industri
Penanganan Limbah Industri Sistem Setempat
Sekitar tahun 1970 limbah industri ditangani dengan membuat instalasi
pengolahan limbah industri di tempat (end of pipe). Model ini disebut sebagai
penanganan limbah industri dengan system setempat. Pengolahan terhadap limbah
industri ini memerlukan biaya yang tidak kecil,sehingga berpengaruh terhadap
harga jual barang produksinya. Kemudian para industriawan melakukan berbagai
upaya,agar limbah yang dihasilkan sesedikit mungkin dan dengan memanfaatkan
kembali limbah yang ada. Cara ini disebut dengan istilah ‘produksi bersih’..
APAKAH PRODUKSI
BERSIH & PENCEGAHANNYA
Hirarkhi
Pencegahan Pencemaran Pengurangan Daur ulang &Pemanfaatan kembali Mengelola
limbah Membuang Limbah
Manfaat Produksi
Bersih
* Beberapa keuntungan dalam
penerapan/pelaksanaan Produksi Bersih adalah :
* Penggunaan sumberdaya alam lebih efisien.
* Mengurangi atau mencegah terbentuknya
bahan pencemar.
* Mencegah berpindahnya pencemar dari satu
media ke media lainnya.
* Terhindar dari biaya pemulihan
lingkungan.
* Produk yang dihasilkan dapat bersaing di
pasar internasional.
* Mengurangi resiko terhadap kesehatan
manusia dan lingkungan.
* Mendorong dikembangkannya teknologi
pengurangan limbah pada sumbernya dan produk akrab lingkungan..
Sumber wacana
diatas
Pengolahan limbah
Limbah industri sebelum dibuang ke
tempat pembuangan, dialirkan ke sungai atau selokan hendaknya dikumpulkan di
suatu tempat yang disediakan, kemudian diolah, agar bila terpaksa harus dibuang
ke sungai tidak menyebabkan terjadinya pencemaran air. Bahkan kalau dapat
setelah diolah tidak dibuang ke sungai melainkan dapat digunakan lagi untuk
keperluan industri sendiri.
Sampah padat dari rumah tangga berupa
plastik atau serat sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme
dipisahkan, kemudian diolah menjadi bahan lain yang berguna, misalnya dapat
diolah menjadi keset. Sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme
dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat digunakan
sebagai pupuk.
Pencemaran air saat ini sudah sangat
memprihatinkan. Banyak dari kita yang tidak menyadari bahwa, limbah dari rumah
tangga, pabrik, dan industri telah menyumbangkan pencemaran air. Limbah yang
berasal dari rumah tangga antara lain bersumber dari detergent, sampah sisa
makanan dll. Yang paling parah adalah limbah dari pabrik dan industri. Jika
tidak diolah terlebih dahulu, dampaknya sangat buruk terhadap air. Banyak kasus
pencemaran air yang bisa berakibat keracunan hingga kematian.
Dari pertanian juga bisa menimbulkan pencemaran air, contohnya adalah pemakaian obat kimia yang berlebihan. Pestisida, herbisida dan fungisida akan larut ke air dan menyebabkan pencemaran air. Dengan mengetahui efek negatif dari bahan kimia pertanian itu, maka pencemaran bisa dikurangi. Kondisi kebersihan air diperparah dengan makin menipisnya tanaman. Fungsi tanaman adalah menahan air dan mampu menyerap racun dari air.
Secara umum bahan pencemar air dapat dikelompokkan dalam 3 jenis yaitu biologis, kimia dan fisik. Pencemaran ini sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan. Kita sering mendengar berita adanya keracunan dan kematian karena air yang tercemar ini. Efek yang paling ringan adalah penyakit kulit. Gejala yang lain adalah gangguan pada ginjal, kanker, saraf pusat dll. Berikut adalah berbagai bahan pencemar air dan efeknya terhadap kesehatan.
Biologis: bakteri dan virus
Efek kesehatan: mual, muntaber,pusing dan gangguan pencernaan
Kimiawi: limbah pabrik, racun pestisida, racun herbisida, getah, detergent
Efek kesehatan: penyakit ginjal, gangguan sistem saraf pusat, kanker, hepatitis, rusaknya sel darah merah, gangguan pembuangan air seni, terganggunya sistem penceranaan dan metabolisme
Fisik: asbestos, plastik, kaleng, sampah organik, besi
Efek kesehatan: kanker, penyakit kulit (panu, kadas, gatal, bisul dll), keracunan, gangguan sistem saraf pusat, ginjal dan sistem metabolisme
Sangat berbahaya jika kita tidak menyadari bahaya dari bahan pencemar air tersebut. Sudah saatnya kita memperhatikan bahan pencemar air dengan pengolahan air terbaik yaitu sistem reverse osmosis atau reverse osmosis system. Kelebihan dari sistem reverese osmosis adalah mempu menghilangkan semua bahan pencemar air tersebut. Marilah tingkatkan kesehatan kita dengan konsumsi air minum dari produk reverse osmosis baik reverse osmosis rumah tangga atau reverse osmosis komersial atau reverse osmosis industri.
Dari pertanian juga bisa menimbulkan pencemaran air, contohnya adalah pemakaian obat kimia yang berlebihan. Pestisida, herbisida dan fungisida akan larut ke air dan menyebabkan pencemaran air. Dengan mengetahui efek negatif dari bahan kimia pertanian itu, maka pencemaran bisa dikurangi. Kondisi kebersihan air diperparah dengan makin menipisnya tanaman. Fungsi tanaman adalah menahan air dan mampu menyerap racun dari air.
Secara umum bahan pencemar air dapat dikelompokkan dalam 3 jenis yaitu biologis, kimia dan fisik. Pencemaran ini sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan. Kita sering mendengar berita adanya keracunan dan kematian karena air yang tercemar ini. Efek yang paling ringan adalah penyakit kulit. Gejala yang lain adalah gangguan pada ginjal, kanker, saraf pusat dll. Berikut adalah berbagai bahan pencemar air dan efeknya terhadap kesehatan.
Biologis: bakteri dan virus
Efek kesehatan: mual, muntaber,pusing dan gangguan pencernaan
Kimiawi: limbah pabrik, racun pestisida, racun herbisida, getah, detergent
Efek kesehatan: penyakit ginjal, gangguan sistem saraf pusat, kanker, hepatitis, rusaknya sel darah merah, gangguan pembuangan air seni, terganggunya sistem penceranaan dan metabolisme
Fisik: asbestos, plastik, kaleng, sampah organik, besi
Efek kesehatan: kanker, penyakit kulit (panu, kadas, gatal, bisul dll), keracunan, gangguan sistem saraf pusat, ginjal dan sistem metabolisme
Sangat berbahaya jika kita tidak menyadari bahaya dari bahan pencemar air tersebut. Sudah saatnya kita memperhatikan bahan pencemar air dengan pengolahan air terbaik yaitu sistem reverse osmosis atau reverse osmosis system. Kelebihan dari sistem reverese osmosis adalah mempu menghilangkan semua bahan pencemar air tersebut. Marilah tingkatkan kesehatan kita dengan konsumsi air minum dari produk reverse osmosis baik reverse osmosis rumah tangga atau reverse osmosis komersial atau reverse osmosis industri.
PENYEBAB
PENCEMARAN AIR
Pencemaran air terjadi pada
sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan air tanah yang disebabkan
olek aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar jika tidak dapat digunakan
sesuai dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti gunung meletus, pertumbuhan
ganggang, gulma yang sangat cepat, badai dan gempa bumi merupakan penyebab
utama perubahan kualitas air, namun fenomena tersebut tidak dapat disalahkan
sebagai penyebab pencemaran air. Pencemaran ini dapat disebabkan oleh limbah
industri, perumahan, pertanian, rumah tangga, industri, dan penangkapan ikan
dengan menggunakan racun. Polutan industri antara lain polutan organik (limbah
cair), polutan anorganik (padatan, logam berat), sisa bahan bakar, tumpaham
minyak tanah dan oli merupakan sumber utama pencemaran air, terutama air tanah.
Disamping itu penggundulan hutan, baik untuk pembukaan lahan pertanian,
perumahan dan konstruksi bangunan lainnya mengakibatkan pencemaran air tanah.
Limbah rumah tangga seperti sampah organik (sisa-sisa makanan), sampah
anorganik (plastik, gelas, kaleng) serta bahan kimia (detergen, batu batere)
juga berperan besar dalam pencemaran air, baik air di permukaan maupun air
tanah.
Polutan dalam air mencakup unsur-unsur
kimia, pathogen/bakteri dan perubahan sifat Fisika dan kimia dari air. Banyak
unsur-unsur kimia merupakan racun yang mencemari air. Patogen/bakteri
mengakibatkan pencemaran air sehingga menimbulkan penyakit pada manusia dan
binatang. Adapun sifat fisika dan kimia air meliputi derajat keasaman,
konduktivitas listrik, suhu dan pertilisasi permukaan air. Di negara-negara
berkembang, seperti Indonesia, pencemaran air (air permukaan dan air tanah)
merupakan penyebab utama gangguan kesehatan manusia/penyakit. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000 orang meninggal dunia
setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air.
Adapun persoalannya adalah sebagai berikut :
a.Disebabkan oleh oksigen
Yang dimaksud adalah oksigen terlarut yang terkandung di dalam air,
berasal dari udara dan hasil proses fotosintesis tumbuhan air. Oksigen
diperlukan oleh semua mahluk yang hidup di air seperti ikan, udang, kerang dan
hewan lainnya termasuk mikroorganisme seperti bakteri.
Agar ikan dapat hidup, air harus
mengandung oksigen paling sedikit 5 mg/ liter atau 5 ppm (part per million).
Apabila kadar oksigen kurang dari 5 ppm, ikan akan mati, tetapi bakteri yang
kebutuhan oksigen terlarutnya lebih rendah dari 5 ppm akan berkembang.
b.Zat Padat Terlarut
Air alam mengandung zat padat terlarut yang berasal dari mineral dan
garam-garam yang terlarut ketika air mengalir di bawah atau di permukaan tanah.
Apabila air dicemari oleh limbah yang berasal dari industri pertambangan dan
pertanian, kandungan zat padat tersebut akan meningkat. Jumlah zat padat terlarut
ini dapat digunakan sebagai indikator terjadinya pencemaran air. Selain jumlah,
jenis zat pencemar juga menentukan tingkat pencemaran. Air yang bersih adalah
jika tingkat D.O nya tinggi, sedangkan B.O.D dan zat padat terlarutnya rendah.
Secara umum, sumber-sumber pencemaran
air adalah sebagai berikut :
1. Limbah industri (bahan kimia baik
cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan bakar,
tumpahan minyak dan oli, kebocoran
pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun
dalam tanah)
2. Pengungangan lahan hijau/hutan akibat perumahan, bangunan
3. Limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida)
4. Limbah pengolahan kayu
5. Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut
2. Pengungangan lahan hijau/hutan akibat perumahan, bangunan
3. Limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida)
4. Limbah pengolahan kayu
5. Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut
6. Rumah
tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti plastik, gelas,
kaleng, batu batere, sampah cair seperti detergen dan sampah organik, seperti
sisa-sisa makanan dan sayuran).
Berdasarkan defisini dari pencemaran air,
dapat diketahui bahwa penyebab pencemaran air dapat berupa masuknya
makhluk hidup, zat, energi ataupun komponen lain sehingga kualias air menurun
dan air pun tercemar.
Banyak penyebab pencemaran air, tetapi secara
umum dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu sumber kontaminan langsung dan
dan tidak langsung. Sumber langsung meliputi efluen yang keluar industri, TPA
sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber tak langsung adalah kontaminan yang
memasuki badan air dari tanah, air tanah atau atmosfir berupa hujan. Pada
dasarnya sumber pencemaran air berasal dari industri, rumah tangga (pemukiman)
dan pertanian. Tanah dan air mengandung sisa dari aktifitas pertanian seperti
pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari aktifitas
manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam.
Selain itu pencemaran air dapat disebabkan
oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti :
· Sampah organik
seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen
pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat
berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
· Industri membuang
berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut
memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen
dalam air.
· Seperti limbah
pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum
KOMPONEN PENCEMARAN AIR
Zaman sekarang ini manusia telah mengenal
banyak sekali jenis-jenis zat kimia. Dan hampir 100.000 zat kimia digunakan
secara komersil. Sebagian besar sisa zat kimia tersebut dibuang ke badan air
atau air tanah. Seperti pestisida yang digunakan di pertanian, industri atau
rumah tangga, deterjen yang digunakan di rumah tangga, atau PCBs yang biasa
digunakan dalam alat-alat elektronik.
Bahan Buangan Padat
Bahan buangan padat adalah bahan buangan yang
berbentuk padat, baik yang kasar maupun yang halus, misalnya sampah. Buangan
tersebut bila dibuang ke air menjadi pencemaran dan akan menimbulkan pelarutan,
pengendapan ataupun pembentukan koloidal.
Bahan buangan organik dan olahan bahan makanan
Bahan buangan organic umumnya berupa limbah
yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga bila
dibuang ke perairan akan menaikkan populasi mikroorganisme.
Bahan buangan anorganik
Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh
mikroorganisme, umumnya adalah logam. Apabila masuk ke perairan, maka akan
terjadi peningkatan jumlah ion logam dalam air. Bahan buangan anorganik ini
biasanya berasal dari limbah industri yang melimbatkan unsur-unsur logam
seperti timbal (Pb), Arsen (As), Magnesium (Mg), dll.
Bahan buangan cairan berminyak
Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air
lingkungan akan mengapung menutupi permukaan air. Jika bahan buangan minyak
mengandung senyawa yang volatile, maka akan terjadi penguapan dan luas
permukaan minyak yang menutupi permukaan air akan menyusut. Penyusutan minyak
ini tergantung jenis minyak dan waktu. Lapisan minyak pada permukaan air dapat
terdegradasi oleh mikroorganisme tertentu, tetapi membutuhkan waktu yang lama.
Bahan buangan berupa panas
Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan
bukan saja dapat menghalau ikan atau spesies lainnya, namun juga akan
mempercepat proses biologis pada tumbuhan dan hewan bahkan akan menurunkan
tingkat oksigen dalam air. Akibatnya akan terjadi kematian pada ikan atau akan
terjadi kerusakan ekosistem.
Bahan buangan zat kimia
Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya,
tetapi dalam bahan pencemaran air ini akan dikelompokkan menjadi :
1.
Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih
lainnya),
2.
Bahan pemberantas hama (insektisida),
3.
Zat warna kimia,
4.
Zat radioaktif.
MANFAAT AIR
A.Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
adalah pembangkit yang mengandalkan energi
potensial dan kinetik dari air
untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa
disebut sebagai hidroelektrik.Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini
adalah Generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air. Namun, secara luas,
pembangkit listrik tenaga air tidak hanya terbatas pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi pembangkit
listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak.
Bentuk
utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air. Namun, secara luas,
pembangkit listrik tenaga air tidak hanya terbatas pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi pembangkit
listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak.
id.wikipedia.org
Berawal dari seminar teknologi fuel
cell yang baru saja diikutinya, Gerardine Botte, seorang associate profesor
teknik kimia dan biomolekuler di Russ College of Engineering and Technology,
mendapatkan ide untuk menghasilkan hidrogen dengan metode elektrolisa air.
Meski metode yang digunakan masih menggunakan elektrolisa, tetapi Botte
membawanya selangkah lebih maju.
Ide yang dibawa Botte memang
menggunakan metode yang tidak baru lagi, tetapi alih-alih menggunakan air
bersih, Botte berpikir untuk memanfaatkan air limbah.
Menurut Botte, ammonia yang biasanya
banyak terdapat dalam air limbah bisa dipisahkan untuk kemudian diubah menjadi
hidrogen. Riset yang dihasilkannya merupakan teknologi fuel cell pertama yang
menggunakan amonia. Teknologi yang dinamakan "sel elektrolit amonia"
tersebut bisa menghasilkan hidrogen sesuai kebutuhan. Artinya, pada saat
diperlukan hidrogen langsung bisa dihasilkan.
Selain itu dengan menggunakan teknologi
tersebut, efisiensi dalam menghasilkan hidrogen juga lebih baik dibandingkan
dengan elektrolisa air. energi yang diperlukannya juga hanya sebesar 5% jika
dibandingkan elektrolisa air untuk menghasilkan hidrogen.
Amonia sendiri merupakan sumber
terbarukan. Menurut Botte, setidaknya di Amerika Serikat sebanyak 5 juta ton
amonia setiap tahunnya mengalir ke saluran pembuangan dalam bentuk urin manusia
ataupun hewan.
Saat ini berdasar idenya, beberapa riset juga
dilakukan di Ohio University dengan cabang-cabang elektrolisa amonia yang lebih
spesifik untuk aplikasinya pada kendaraan dan rumah tinggal.
Selain sebagai bahan bakar, ada pula manfaat air yakni
1. Memperlancar sistem pencernaan
Mengkonsumsi air dalam jumlah cukup setiap hari akan memperlancar
sistem pencernaan sehingga kita akan terhindari dari masalah-masalah pencernaan
seperti maag ataupun sembelit. Pembakaran kalori juga akan berjalan efisien.
2. Air putih membantu memperlambat tumbuhnya zat-zat penyebab
kanker, plus mencegah penyakit batu ginjal dan hati. Minum air putih akan
membuat tubuh lebih berenergi.
3. Perawatan kecantikan
Bila anda kurang minum air putih, tubuh akan menyerap kandungan
air dalam kulit sehingga kulit menjadi kering dan berkerut. Selain itu, air
putih dapat melindungi kulit dari luar, sekaligus melembabkan dan menyehatkan
kulit.
Untuk menjaga kecantikan pun, kebersihan tubuh hares benar-benar
diperhatikan, ditambah lagi minum air putih 8 – 10 gelas sehari.
4. Untuk kesuburan
Meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta hormon
estrogen pada wanita.Menurut basil penelitian dari sebuah lembaga riset
trombosis di London, Inggris, jika seseorang selalu mandi dengan air dingin
maka peredaran darahnya lancar dan tubuh terasa lebih segar dan bugar. Mandi
dengan air dingin akan meningkatkan produksi sel darah putih dalam tubuh serta
meningkatkan kemampuan seseorang terhadap serangan virus. Bahkan, mandi dengan
air dingin di waktu pagi dapat meningkatkan produksi hormon testosteron pada
pria serta hormon estrogen pada wanita. Dengan begitu kesuburan serta
kegairahan seksual pun akan meningkat. Selain itu jaringan kulit membaik, kuku
lebih sehat dan kuat, tak mudah retak. Nah, buat yang malas mandi pagi atau
bahkan malas mandi (astagfirulloh!) harus
mulai dirubah tuh kebiasaannya…
5. Menyehatkan jantung
Air juga diyakini dapat ikut menyembuhkan penyakit jantung,
rematik, kerusakan kulit, penyakit saluran papas, usus, dap penyakit
kewanitaan, dll.Bahkan saat ini cukup banyak pengobatan altenatif yang
memanfaatkan kemanjuran air putih.
6. Sebagai obat stroke
Air panas tak hanya digunakan untuk mengobati berbagai penyakit
kulit, tapi juga efektif untuk mengobati lumpuh, seperti karena stroke. Sebab,
air tersebut dapat membantu memperkuat kembali otot-otot dan ligamen serta
memperlancar sistem peredaran darah dan sistem pernapasan. Efek panas
menyebabkan pelebaran pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi darah dan
oksigenisasi jaringan, sehingga mencegah kekakuan otot, menghilangkan rasa
nyeri serta menenangkan pikiran.Kandungan ion-ion terutama khlor, magnesium,
hidrogen karbonat dan sulfat dalam air panas, membantu pelebaran pembuluh darah
sehingga meningkatkan sirkulasi darah. Selain itu pH airnya mampu mensterilkan
kulit.
7. Efek relaksasi
Cobalah berdiri di bawah shower dan rasakan efeknya di tubuh.
Pancuran air yang jatuh ke tubuh terasa seperti pijatan dan mampu menghilangkan
rasa capek karena terasa seperti dipijat. Sejumlah pakar pengobatan alternatif
mengatakan, bahwa bersentuhan dengan air mancur, berjalan-jalan di sekitar air
terjun, atau sungai dan taman dengan banyak pancuran, akan memperoleh khasiat
ion-ion negatif. Ion-ion negatif yang timbul karena butiran-butiran air yang
berbenturan itu bisa meredakan rasa sakit, menetralkan racun, memerangi
penyakit, serta membantu menyerap dan memanfaatkan oksigen. Ion negatif dalam
aliran darah akan mempercepat pengiriman oksigen ke dalam sel dan jaringan.
Bukan itu saja jika mengalami ketegangan otot dapat dilegakan
dengan mandi air hangat bersuhu sekitar 37 derajat C. Selagi kaki terasa pegal
kita sering dianjurkan untuk merendam kaki dengan air hangat dicampur sedikit
garam. Nah, jika Ukhtiy punya shower di rumah cobalah
mandi dan nikmati hasilnya. Oh ya, shower di rumah juga
menghasilkan ion negatif.
8. Menguruskan badan
Air putih juga bersifat menghilangkan kotoran-kotoran dalam tubuh
yang akan lebih cepat keluar lewat urine. Bagi yang ingin menguruskan badan
pun, minum air hangat sebelum makan (sehingga merasa agak kenyang) merupakan
satu cara untuk mengurangi jumlah makanan yang masuk. Apalagi air tidak
mengandung kalori, gula, ataupun lemak. Namun yang terbaik adalah minum air
putih pada suhu sedang, tidak terlalu panas, dan tidak terlalu dingin. Mau
kurus?, minum air putih saja.
9. Tubuh lebih bugar
Khasiat air tak hanya untuk membersihkan tubuh saja tapi juga
sebagai zat yang sangat diperlukan tubuh. Ukhtiy mungkin lebih dapat bertahan
kekurangan makan beberapa hari ketimbang kurang air. Sebab, air merupakan
bagian terbesar dalam komposisi tubuh manusia.Jumlah air yang menurun dalam
tubuh, fungsi organ-organ tubuh juga akan menurun dan lebih mudah terganggu
oleh bakteri, virus, dll. Namun, tubuh manusia mempunyai mekanisme dalam
mempertahankan keseimbangan asupan air yang masuk dan yang dikeluarkan. Rasa
haus pada setiap orang merupakan mekanisme normal dalam mempertahankan asupan
air dalam tubuh. Air yang dibutuhkan tubuh kira-kira 2-2,5 l (8 – 10 gelas) per
hari. Jumlah kebutuhan air ini sudah termasuk asupan air dari makanan (seperti
dari kuah sup, soto, dll), minuman seperti susu, teh, kopi, sirup dll. Selain
itu, asupan air juga diperoleh dari hasil metabolisme makanan yang dikonsumsi
dan metabolisme jaringan di dalam tubuh. Nah, air juga dikeluarkan tubuh
melalui air seni dan keringat. Jumlah air yang dikeluarkan tubuh melalui air
seni sekitar 1 liter per hari. Kalau jumlah tinja yang dikeluarkan pada orang
sehat sekitar 50 – 400 g/hari, kandungan aimya sekitar 60 – 90 % bobot tinja
atau sekitar 50 – 60 ml air sehari. Sedangkan, air yang terbuang melalui
keringat dan saluran napas dalam sehari maksimum 1 liter, tergantung suhu udara
sekitar. Belum lagi faktor pengeluaran air melalui pernapasan. Seseorang yang
mengalami demam, kandungan air dalam napasnya akan meningkat. Sebaliknya,
jumlah air yang dihirup melalui napas berkurang akibat rendahnya kelembapan
udara sekitamya. Tubuh akan menurun kondisinya bila kadar air menurun dan kita
tidak segera memenuhi kebutuhan air tubuh tersebut. Kardiolog dari AS, Dr James
M. Rippe memberi saran untuk minum air paling sedikit seliter lebih banyak dari
apa yang dibutuhkan rasa haus kita. Pasalnya, kehilangan 4% cairan saja akan
mengakibatkan penurunan kinerja kita sebanyak 22 %! Bisa dimengerti bila
kehilangan 7%, kita akan mulai merasa lemah dan lesu.
Aktivitas makin banyak maka makin banyak pula air yang terkuras
dari tubuh. Untuk itu, pakar kesehatan mengingatkan agar jangan hanya minum
bila terasa haus Kebiasaan banyak minum, apakah sedang haus atau tidak, merupakan
kebiasaan sehat!
Jika kuliah di ruang ber-AC, dianjurkan untuk minum lebih banyak
karena udara yang dingin dan tubuh cepat mengalami dehidrasi. Banyak minum juga
akan membantu kulit tidak cepat kering. Di ruang yang suhunya tidak tetap pun
dianjurkan untuk membiasakan minum meski tidak terasa haus untuk menyeimbangkan
suhu.
Sumber wacana diatas
Manfaat lain dari air adalah untuk Irigasi merupakan
upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertanian. Dalam
dunia modern, saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat dilakukan manusia.
Pada zaman dahulu, jika persediaan air melimpah karena tempat yang dekat dengan
sungai
atau
sumber mata air, maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke
lahan pertanian. Namun demikian, irigasi juga biasa dilakukan dengan membawa
air dengan menggunakan wadah kemudian menuangkan pada tanaman satu per satu.
Untuk irigasi dengan model seperti ini di Indonesia biasa disebut
menyiram.Sebagaimana telah diungkapkan, dalam dunia modern ini sudah banyak
cara yang dapat dilakukan untuk melakukan irigasi dan ini sudah berlangsung
sejak Mesir Kuno.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Irigasi
Inovatif, Pemanfaatan Air Laut Untuk Minum
Keterbatasan Jakarta mendapatkan
air baku untuk diolah menjadi air bersih sebenarnya bisa diatasi dengan
memanfaatkan air laut yang melimpah. PT Pembangunan Jaya Ancol bukan cuma
mengolah air laut menjadi air tawar, melainkan juga mengolahnya menjadi kolam
apung berkadar garam tinggi.
Inovasi yang dilakukan, antara lain, 7.000 meter kubik air laut
diubah menjadi 5.000 meter kubik air tawar per hari. Sisanya, sekitar 2.000
meter kubik, menjadi air berkadar garam tinggi yang digunakan untuk kolam
apung, salah satu wahana wisata di Ancol Taman Impian. ”Teknologi desalinasi
ini menjadi inovasi untuk tidak semata-mata meraih hasil air minum dari sumber
air laut tak terbatas,” kata Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Budi
Karya. Kolam apung merupakan manfaat wisata edukatif lain, di samping perolehan
air tawar dari proyek Ancol Newater-Sea Water Desalination Plant. Bambang
Tutuko selaku Wakil Direktur Arkonin yang menjadi konsultan proyek ini, Selasa
(28/9/2010), menguraikan, desain rancang bangunnya bisa untuk memproduksi
sampai kapasitas 15.000 meter kubik per hari. ”Desainnya sudah selesai dirancang
dan konstruksinya sekarang masih dikerjakan. Akhir tahun ini bisa selesai,”
kata Bambang.
Osmosis terbalik
Reverse osmosis atau osmosis terbalik merupakan proses yang ditempuh secara umum untuk mengubah air laut menjadi air tawar. Caranya dengan mendesakkan air laut melewati membran-membran semipermeable untuk menyaring kandungan garamnya. Kandungan garam yang tersaring disisihkan. Sebagian air laut digunakan untuk melarutkannya.
Larutan itulah yang kemudian menjadi bagian dari 2.000 meter kubik per hari yang kemudian disalurkan ke Kolam Apung Wahana Atlantis Ancol.
Dalam kandungan garam tinggi, air kolam itu mampu mengapungkan manusia. Namun, untuk menikmati kolam apung ini, ada beberapa ketentuan yang diberlakukan untuk menunjang keselamatan dan kesehatan.
”Reverse osmosis atau RO ini ditempuh setelah ada berbagai perlakuan terhadap sumber air bakunya,” kata Bambang.
Menurut Bambang, air baku itu diambil dari Danau Ancol. Danau Ancol dirancang untuk menampung pula air hujan ataupun limbah pemanfaatan air bersih yang digunakan berbagai fasilitas publik di kawasan wisata tersebut.
Pemasukan air hujan ataupun limbah pemanfaatan air bersih merupakan upaya untuk menurunkan kadar garam danau payau tersebut. Dengan demikian, diharapkan proses osmosis terbalik menjadi lebih ringan dengan air baku yang rendah kadar garamnya. ”Ini ada kaitannya dengan usia produktif dari teknologi desalinasi ini,” ujarnya.
Untuk menghasilkan air bersih dari air laut ini dibutuhkan energi listrik sebesar 4,72 kilowatt jam per meter kubik. ”Sekarang ini rata-rata listrik per kilowatt jam mencapai harga Rp 1.000,” ujar Bambang.
General Manager Perencanaan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Sandy Rudiana mengatakan, perusahaannya memiliki kebutuhan air tawar sebanyak 15.000 meter kubik per hari. Saat ini belum bisa terpenuhi seluruh kebutuhannya.
”Dari perusahaan air minum daerah hanya diperoleh 9.000 meter kubik per hari sehingga masih kekurangan 6.000 meter kubik per hari,” kata Sandy.
Selain faktor kekurangan suplai air bersih, menurut Sandy, juga ditemui kendala harga yang terlampau tinggi. Produksi air bersih dari proses desalinasi bisa bersaing dengan tarif air bersih kelas komersial yang mencapai Rp 12.500 per meter kubik. Bahkan, tarif air bersih industri mencapai Rp 15.000 per meter kubik.
Nilai produksi air bersih dengan teknologi desalinasi yang dikembangkan sekarang mampu menekan harga hingga Rp 9.000 per meter kubik.
Reverse osmosis atau osmosis terbalik merupakan proses yang ditempuh secara umum untuk mengubah air laut menjadi air tawar. Caranya dengan mendesakkan air laut melewati membran-membran semipermeable untuk menyaring kandungan garamnya. Kandungan garam yang tersaring disisihkan. Sebagian air laut digunakan untuk melarutkannya.
Larutan itulah yang kemudian menjadi bagian dari 2.000 meter kubik per hari yang kemudian disalurkan ke Kolam Apung Wahana Atlantis Ancol.
Dalam kandungan garam tinggi, air kolam itu mampu mengapungkan manusia. Namun, untuk menikmati kolam apung ini, ada beberapa ketentuan yang diberlakukan untuk menunjang keselamatan dan kesehatan.
”Reverse osmosis atau RO ini ditempuh setelah ada berbagai perlakuan terhadap sumber air bakunya,” kata Bambang.
Menurut Bambang, air baku itu diambil dari Danau Ancol. Danau Ancol dirancang untuk menampung pula air hujan ataupun limbah pemanfaatan air bersih yang digunakan berbagai fasilitas publik di kawasan wisata tersebut.
Pemasukan air hujan ataupun limbah pemanfaatan air bersih merupakan upaya untuk menurunkan kadar garam danau payau tersebut. Dengan demikian, diharapkan proses osmosis terbalik menjadi lebih ringan dengan air baku yang rendah kadar garamnya. ”Ini ada kaitannya dengan usia produktif dari teknologi desalinasi ini,” ujarnya.
Untuk menghasilkan air bersih dari air laut ini dibutuhkan energi listrik sebesar 4,72 kilowatt jam per meter kubik. ”Sekarang ini rata-rata listrik per kilowatt jam mencapai harga Rp 1.000,” ujar Bambang.
General Manager Perencanaan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Sandy Rudiana mengatakan, perusahaannya memiliki kebutuhan air tawar sebanyak 15.000 meter kubik per hari. Saat ini belum bisa terpenuhi seluruh kebutuhannya.
”Dari perusahaan air minum daerah hanya diperoleh 9.000 meter kubik per hari sehingga masih kekurangan 6.000 meter kubik per hari,” kata Sandy.
Selain faktor kekurangan suplai air bersih, menurut Sandy, juga ditemui kendala harga yang terlampau tinggi. Produksi air bersih dari proses desalinasi bisa bersaing dengan tarif air bersih kelas komersial yang mencapai Rp 12.500 per meter kubik. Bahkan, tarif air bersih industri mencapai Rp 15.000 per meter kubik.
Nilai produksi air bersih dengan teknologi desalinasi yang dikembangkan sekarang mampu menekan harga hingga Rp 9.000 per meter kubik.
Pengembangan model
YJ Harwanto, selaku General Manager Ancol Taman Impian PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, mengatakan, proyek desalinasi ini sebagai pengembangan model tatkala ada tuntutan penghentian pengambilan air tanah di Jakarta, terutama di kawasan pesisir Jakarta Utara.
”Model seperti ini harus dikembangkan oleh pihak-pihak lainnya,” kata Harwanto.
Dia mengatakan, perusahaannya tidak pernah mengambil air tanah untuk mencukupi kebutuhan. Namun, mereka menerima imbas paling parah berupa penurunan tanah paling cepat di Jakarta. Saat ini diperkirakan kawasan Ancol mengalami penurunan tanah 26 sentimeter per tahun.
Seperti lokasi kuburan yang dipelihara Pemerintah Belanda di dalam kawasan wisata Ancol, sejak belasan tahun yang lalu masih 1 meter sampai 2 meter di atas permukaan laut. Namun, sekarang sudah berada di bawah permukaan air laut sehingga diperlukan pemompaan air ketika tergenang air laut.
Pengurukan, menurut Harwanto, dilakukan setiap tahun. Lokasi-lokasi yang tidak diuruk pada akhirnya mudah tergenang air hujan atau luapan air laut pasang.
Desalinasi sebagai jawaban teknologi atas tuntutan penghentian pengambilan air tanah di Jakarta. Pengelola kawasan wisata Ancol sudah memulainya. Ditunggu yang lainnya.
YJ Harwanto, selaku General Manager Ancol Taman Impian PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, mengatakan, proyek desalinasi ini sebagai pengembangan model tatkala ada tuntutan penghentian pengambilan air tanah di Jakarta, terutama di kawasan pesisir Jakarta Utara.
”Model seperti ini harus dikembangkan oleh pihak-pihak lainnya,” kata Harwanto.
Dia mengatakan, perusahaannya tidak pernah mengambil air tanah untuk mencukupi kebutuhan. Namun, mereka menerima imbas paling parah berupa penurunan tanah paling cepat di Jakarta. Saat ini diperkirakan kawasan Ancol mengalami penurunan tanah 26 sentimeter per tahun.
Seperti lokasi kuburan yang dipelihara Pemerintah Belanda di dalam kawasan wisata Ancol, sejak belasan tahun yang lalu masih 1 meter sampai 2 meter di atas permukaan laut. Namun, sekarang sudah berada di bawah permukaan air laut sehingga diperlukan pemompaan air ketika tergenang air laut.
Pengurukan, menurut Harwanto, dilakukan setiap tahun. Lokasi-lokasi yang tidak diuruk pada akhirnya mudah tergenang air hujan atau luapan air laut pasang.
Desalinasi sebagai jawaban teknologi atas tuntutan penghentian pengambilan air tanah di Jakarta. Pengelola kawasan wisata Ancol sudah memulainya. Ditunggu yang lainnya.
PENANGGULANGAN
PENCEMARAN AIR
Pengendalian/penanggulangan
pencemaran air di Indonesia telah diatur melalui
Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas dan Pengendalian Pencemaran Air. Secara umum hal
ini meliputi pencemaran air baik oleh instansi ataupun non-instansi. Salah satu
upaya serius yang telah dilakukan Pemerintah dalam pengendalian pencemaran air
adalah melalui Program Kali Bersih (PROKASIH). Program ini merupakan upaya
untuk menurunkan beban limbah cair khususnya yang berasal dari kegiatan usaha
skala menengah dan besar, serta dilakukan secara bwertahap untuk mengendalikan
beban pencemaran dari sumber-sumber lainnya. Program ini juga berusaha untuk
menata pemukiman di bantaran sungai dengan melibatkan masyarakat setempat (KLH,
2004).
Pada prinsipnya ada
2 (dua) usaha untuk menanggulangi pencemaran, yaitu penanggulangan secara
non-teknis dan secara teknis. Penanggulangan secara non-teknis yaitu suatu
usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan
perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk
kegiatan industri dan teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran. Peraturan perundangan
ini hendaknya dapat memberikan gambaran secara jelas tentang kegiatan industri
yang akan dilaksanakan, misalnya meliputi AMDAL, pengaturan dan pengawasan kegiatan
dan menanamkan perilaku disiplin. Sedangkan penanggulangan secara teknis bersumber
pada perlakuan industri terhadap perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah
proses, mengelola limbah atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran.
Sebenarnya
penanggulangan pencemaran air dapat dimulai dari diri kita sendiri. Dalam
keseharian, kita dapat mengurangi pencemaran air dengan cara mengurangi produksi
sampah (minimize) yang kita hasilkan setiap hari. Selain itu, kita dapat
pula mendaur ulang (recycle) dan mendaur pakai (reuse) sampah
tersebut. Kitapun perlu memperhatikan bahan kimia yang kita buang dari rumah
kita. Karena saat ini kita telah menjadi masyarakat kimia, yang menggunakan
ratusan jenis zat kimia dalam keseharian kita, seperti mencuci, memasak,
membersihkan rumah, memupuk tanaman, dan sebagainya. Kita harus bertanggung
jawab terhadap berbagai sampah seperti makanan dalam kemasan kaleng, minuman
dalam botol dan sebagainya, yang memuat
unsur pewarna pada kemasannya dan kemudian
terserap oleh air tanah pada tempat pembuangan akhir. Bahkan pilihan kita untuk
bermobil atau berjalan kaki, turut menyumbangkan emisi asam atu hidrokarbon ke
dalam atmosfir yang akhirnya berdampak pada siklus air alam.
Menjadi konsumen
yang bertanggung jawab merupakan tindakan yang bijaksana. Sebagai contoh,
kritis terhadap barang yang dikonsumsi, apakah nantinya akan menjadi sumber
bencana yang persisten, eksplosif, korosif dan beracun atau degradable (dapat
didegradasi alam)? Apakah barang yang kita konsumsi nantinya dapat meracuni
manusia, hewan, dan tumbuhan aman bagi makhluk hidup dan lingkungan ?
Teknologi dapat
kita gunakan untuk mengatasi pencemaran air. Instalasi pengolahan air bersih,
instalasi pengolahan air limbah, yang dioperasikan dan dipelihara baik, mampu
menghilangkan substansi beracun dari air yang tercemar. Dari segi kebijakan atau
peraturanpun mengenai pencemaran air ini telah ada. Bila kita ingin benar-benar
hal tersebut dapat dilaksanakan, maka penegakan hukumnya harus dilaksanakan
pula. Pada akhirnya, banyak pilihan baik secara pribadi ataupun social
(kolektif) yang harus ditetapkan, secara sadar maupun tidak, yang akan mempengaruhi
tingkat pencemaran dimanapun kita berada. Walaupun demikian, langkah pencegahan
lebih efektif dan bijaksana. Melalui penanggulangan pencemaran ini diharapkan
bahwa pencemaran akan berkurang dan kualitas hidup manusia akan lebih ditingkatkan,
sehingga akan didapat sumber air yang aman, bersih dan sehat.
Pencemaran air yang telah terjadi
secara alami misalnya adanya jumlah logam-logam berat yang masuk dan menumpuk
dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat meracuni organ tubuh melalui
pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat
meskipun diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat ini
terjadi dalam tumbuh-tumbuhan karena terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk
menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan logam-logam berat, maka limbah
industri hendaknya dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan. Proses
pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses penanggulangan
terhadap pencemaran yang telah terjadi.
TANAH
Pengertian
Tanah
Tanah merupakan faktor penting dalam
kehidupan manusia, dan mempunyai pengaruh terhadap semua aspek kehidupan.
Sesuai dengan amanat UUD "Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung
didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat".
Terkait dengan itu, Komponen 1 LMPDP
menyelenggarakan TV Talkshow denngan tema "Harmonisasi Lintas Kepentingan
Dalam Pemanfaatan Tanah Hutan". Talkshow diadakan Kamis 4 Desember 2008
pukul 20.00-21.00 WIB di Studio 6 TVRI. Nara sumber talkshow adalah Dr. Ir.
Bambang Susantono, MCP., MSCE (Deputi Bidang Koordinasi Infrastuktur dan
Pengembangan Wilayah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Ketua
Harian Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional/BKTRN); Ir. Iwan Taruna Isa, MURP
(Direktur Penatagunaan Tanah, Badan Pertanahan Nasional); dan Dr. Ir. Yetti
Rusli, M.Sc (Kepala Badan Planologi Kehutanan, Departemen Kehutanan).
Pengertian secara umum, tanah adalah
bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik Lapisan tanah yang
subur Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah
mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai
penopang akar.Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat
yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup
berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan
untuk hidup dan bergerak.Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting
sebagai penyimpan air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri
juga dapat tererosi.Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi
yang lain. Air dan udara merupakan bagian dari tanah.
Adapun macam-macam tanah adalah
sebagai berikut :
a. Tanah Kapur (Terarrosa)
Tanah ini terbentuk karena pelapukan batuan kapur. Tanah kapur banyak terdapat di Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Sumatera.
b. Tanah Gambut (Tanah Rawa)
Tanah ini berasal dari bahan organik yang hidup di rawa-rawa. Tanah ini terdapat di pantai timur Sumatera, Kalimantan dan bagian selatan Papua.
c. Tanah Vulkanik (Tanah Gunung Api)
Tanah vulkanik adalah jenis tanah dari pelapukan batuan letusan gunung api. Tanah ini terdapat di Jawa, Sumatra, Halmahera, dan Sulawesi.
d. Tanah Aluvial
Tanah ini terbentuk akibat proses pengendapan bahan-bahan yang dibawa oleh aliran sungai. Tanah ini banyak terdapat di lembah, sungai dan daerah pertemuan antara laut dan sungai.
Tanah ini terbentuk karena pelapukan batuan kapur. Tanah kapur banyak terdapat di Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Sumatera.
b. Tanah Gambut (Tanah Rawa)
Tanah ini berasal dari bahan organik yang hidup di rawa-rawa. Tanah ini terdapat di pantai timur Sumatera, Kalimantan dan bagian selatan Papua.
c. Tanah Vulkanik (Tanah Gunung Api)
Tanah vulkanik adalah jenis tanah dari pelapukan batuan letusan gunung api. Tanah ini terdapat di Jawa, Sumatra, Halmahera, dan Sulawesi.
d. Tanah Aluvial
Tanah ini terbentuk akibat proses pengendapan bahan-bahan yang dibawa oleh aliran sungai. Tanah ini banyak terdapat di lembah, sungai dan daerah pertemuan antara laut dan sungai.
Adapun jenis tanah yang ada di Indonesia
adalah sebagai berikut :
1.
Litosol, yaitu tanah yang baru mengalami peapukan dan sama sekali belum
mengalami perkembangan tanah. Berasal dari lbatuan-batuan konglomerat dan
granit, kesuburannya cukup, dan cocok dimanfaatkan untuk jenis tanmana hutan.
Penyebarannya di : Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, Maluku
Selatan dan Sumatera.
2.
Latosol, yaitu tanah yang telah mengalami pelapukan intensif, warna tanah
tergantung susunan bahan induknya dan keadaan iklim. Latosol merah berasal dari
vulkan intermedier, tanah ini subur, dan dimanfaatkan untuk pertanian dan
perkebunan. Penyebarannya di seluruh Indonesia, kecuali di Nusa Tenggara dan
Maluku Selatan.
3.
Aluvial ialah tanah muda yang berasal dari hasil pengendapan. Sifatnya
tergantung dari asalnya yang dibawa oleh sungai. Tanah aluvial yang berasal
dari gunung api umumnya subur karena banyak mengandung mineral. Tanah ini
sangat cocok untuk persawahan. Penyebarannya di lembah-lembah sungai dan
dataran pantai seperti misalnya, di Kerawang, Indramayu, Delta Brantas.
4.
Regosol, belum jelas menampakkan pemisahan horisonnya. Tanah regosol
terdiri dari: regosol abu vulkanik, bukit pasir, batuan sedimen, tanah ini
cukup subur. Jenis tanah latosol terdiri dari ; latosol merah kuning, cokelat
kemerahan, cokelat, cokelat kekuningan. Tanah ini cocok dimanfaatkan untuk
pertanian padi, palawija, kelapa, dan tebu. Penyebarannya di sekitar lereng
gunung-gunung berapi.
5.
Grumusol atau Margalit, terdiri dari beberapa macam; grumusol pada batu
kapur, grumusol pada sedimen tuff, grumusol pada lembah-lembah kaki pegunungan,
grumusol endapan aluvial. Kesuburan cukup. dimanfaatkan untuk pertanian padi,
dan tebu. Penyebarannya di Madura, Gunung Kidul, Jawa Timur dan Nusa Tenggara.
6.
Organosol, mengandung paling banyak bahan organik, tidak mengalami
perkembangan profil, disebut juga tanah gambut. Bahan organik ini terdiri atas
akumulasi sisa-sisa vegetasi yang telah mengalami humifikasi, tetapi belum
mengalami mineralisasi. Tanah ini kurang subur. Tanah ini belum dimanfaatkan,
tetapi dapat dimanfaatkan untuk persawahan. Penyebarannya di Sumatera sepanjang
pantai Utara, Kalimantan dan Irian Barat/Papua.
Sumber :
Pencemaran
Tanah
http://lasonearth.wordpress.com/makalah/makalah-pencemaran-tanah/
Pencemaran tanah adalah
keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah
alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan
kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan
pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan
sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak
memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat
berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap,
tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam
tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di
tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau
dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Pencemaran ini banyak diakibatkan oleh
sampah, baik yang organik maupun nonorganik. Sampah organik dapat di uraikan
oleh mikroba tanah menjadi lapisan atas tanah yang di sebut tanah humus. Akan
tetapi, sampah anorganik/nonorganik tidak bisa diuraikan. Bahan pencemar itu
tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Zat-zat limbah yang meresap ke
tanah juga tidak dapat hilang dalam jangka waktu yang lama.
Zat-zat limbah yang masuk ke tanah di
serap oleh tanaman dan tetap menetap di dalam tubuh tumbuhan itu, karena
tumbuhan tidak dapat menguraikannya. Limbah industri yang mengotori tanah
biasanya adalah pupuk yang berlebihan dan penggunaan herbisida serta pestisida.
Zat pencemar yang menetap pada tumbuhan itu, terus berpindah melalui jalur
rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Sehingga perpindahan itu menyebabkan
adanya zat pencemar dalam setiap tubuh organisme yang melangsungkan proses
rantai makanan. Hal ini akan menimbulkan menurunnya kualitas organisme, berupa
kurangnya ketahanan terhadap gangguan dari luar.
Selain pencemaran, kerusakan
lingkungan juga disebabkan oleh pengambilan sumber daya alam dan
pemanfaatannya, serta pola pertanian. Kerusakan itu antara lain terjadinya
erosi dan banjir. Kerusakan lingkungan yang menimbulkan banyak bencana
menimbulkan gagasan untuk mengurangi dan mencegah terjadinya kerusakan itu.
Manusia berusaha melakukan penanggulangan kerusakan lingkungan dan mengadakan
perbaikan terhadap kerusakan itu. Pencegahan kerusakan lingkungan dan
pengusahaan kelestarian dilakukan baik oleh pemerintah maupun setiap individu
Penyebab Pencemaran Tanah
Penyebab
pencemaran tanah adalah akibat sampah yang tidak dapat membusuk, seperti
plastic, kaca, kaleng, serta pemakaian zat kimia yang berlebihan. Semua itu akan mencemarkan tanah yang
mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :
1. kesuburan tanah berkurang dan bias menjadi
tandus
2. tanaman sulit tumbuh
3. Binatang yang hidup dalam tanah mati
4. Mineral dalam tanah rusak
Pencemaran tanah dapat ditanggulangi
dengan cara sebagai berikut :
1. Landfill, yaitu pembuangan sampah ke dalam
lobang (tempat yang lebih rendah).
2. sanitary incine ration, pembuangan sampah
ke dalam jurang kemudian ditutup lagi dengan tanah
3. Individual incineration, yaitu sampah
dikumpulkan dan dibakar sendiri.
4. Incinerator, yaitu pembakaran sampah
setelah sampah terkumpul banyak oleh petugas kebersihan.
Sumber wacana diatas
Pencemaran Tanah
mempunyai hubungan yang erat baik dengan pencemaran udara maupun dengan
pencemaran air. Bahan Pencemar yang terdapat di udara larut dan terbawa oleh
air hujan, jatuh ke tanah sehingga menimbulkan pencemaran tanah.
Demikian pula
bahan pencemar dalam air permukaan tanah (air sungai, air selokan, air danau
dan air payau) dapat masuk ke dalam tanah dan dapat menyebabkan Pencemaran
Tanah. Dengan demikian maka Lingkungan Hidup yang paling banyak dan mudah
tercemar adalah Tanah. Tanah yang dimaksud adalah bagian permukaan bumi yang
dihuni oleh banyak makhluk hidup terutama manusia, tumbuh-tumbuhan
bermacam-macam hewan dan mikroorganisme.
Selain itu di dalam tanah ini juga terdapat air dan udara.
Sumber
dan komponen bahan Pencemar Tanah
1) Sumber
Bahan Pencemar Tanah
Karena pencemar
tanah mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udaradan pencemaran air, makan
sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan
sumber pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen,
oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan
dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan
terjadinya pencemaran pada tanah. Air permukaan tanah yang mengandung bahan
pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat dalam limbah industri,
sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari
daerah pertanian, limbah
deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan
terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah
daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut.
Dari pembahasan
tersebut di atas, maka sumber bahan pencemar tanah dapat
dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar
yang berasal dari:
a. Sampah rumah tangga, sampah pasar dan
sampah rumah sakit.
b. Gunung berapi yang meletus/kendaraan
bermotor.
c. Limbah industri.
d. Limbah reaktor atom/PLTN.
Komponen
Bahan Pencemar Tanah
Komponen-komponen
bahan pencemar yang diperoleh dari sumber-sumber bahan pencemar tersebut di
atas antara lain berupa:
a) Senyawa
organik yang dapat membusuk karena diuraikan oleh
mikroorganisme, seperti sisa-sisa makanan,
daun, tumbuh-tumbuhan dan hewan
yang
mati.
b) Senyawa
organik dan senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan/diuraikan oleh
mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng danbekas bahan
bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur.
c)
Pencemar Udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti oksida
nitrogen (NO dan NO2), oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida karbon (CO dan CO2),
menghasilkan hujan asam yang akan menyebabkan tanah bersifat asam dan merusak
kesuburan tanah/ tanaman.
d)
Pencemar berupa logam-logam berat yang dihasilkan dari limbah
industriseperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat
mencemari tanah.
e) Zat
radioaktif yang dihasilkan dari PLTN, reaktor atom atau dari percobaan
lain yang menggunakan atau menghasikan zat
radioaktif.
Dampak
yang Ditimbulkan Akibat Pencemaran Tanah
Berbagai dampak
ditimbulkan akibat pencemaran tanah, diantaranya:
1. Pada
kesehatan
Dampak pencemaran tanah
terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan
kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan
herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat
berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta
kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan kronis
(terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan
kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat
menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan
siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat
menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin
merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat.
Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala,
pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang
disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat
menyebabkan Kematian.
2. Pada
Ekosistem
Pencemaran tanah juga
dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang
radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada
dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan
metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan
tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari
rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau
tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk
kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan
bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk
penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini,
seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur,
meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies
tersebut.
Dampak pada pertanian
terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan
penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada
konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari
erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada
kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah
utama.
Dewasa ini sumberdaya alam dan lingkungan telah menjadi barang langka akibat tingkat ekstraksi yang
berlebihan over-exploitation dan kurang memperhatikan aspek keberlanjutan. Kendati ia secara ekonomi dapat meningkatkan nilai jual, namun di sisi lain juga bias
menimbulkan ancaman kerugian ekologi yang jauh lebih besar, seperti
hilangnya lahan, langkanya air bersih, banjir, longsor, dan sebagainya.
Kegagalan pengelolaan SDA dan lingkungan hidup ditengarai
akibat adanya tiga kegagalan dasar dari komponen perangkat dan pelaku
pengelolaan. Pertama akibat adanya kegagalan kebijakan (lag of policy) sebagai bagian
dari kegagalan perangkat hukum yang tidak dapat menginternalisasi
permasalahan lingkungan yang ada. Kegagalan kebijakan (lag of policy)
terindikasi terjadi akibat adanya kesalahan justifikasi para policy maker dalam menentukan kebijakan dengan
ragam pasal-pasal yang berkaitan erat dengan keberadaan SDA dan lingkungan. Artinya
bahwa, kebijakan tersebut membuat ‘blunder’ sehingga lingkungan hanya menjadi
variabel minor. Padahal, dunia internasional saat ini selalu mengaitkan segenap
aktivitas ekonomi dengan isu lingkungan hidup, seperti green product, sanitary safety, dan sebagainya. Selain itu, proses
penciptaan dan penentuan kebijakan yang berkenaan dengan lingkungan ini
dilakukan dengan minim sekali melibatkan partisipasi masyarakat dan menjadikan masyarakat sebagai komponen utama sasaran yang
harus dilindungi. Contoh menarik adalah kebijakan penambangan pasir laut. Di satu sisi, kebijakan tersebut
dibuat untuk membantu menciptakan peluang investasi terlebih pasarnya sudah jelas. Namun
di sisi lain telah menimbulkan dampak yang cukup signifikan dan sangat
dirasakan langsung oleh nelayan dan pembudidaya ikan di sekitar kegiatan. Bahkan secara
tidak langsung dapat dirasakan oleh masyarakat di daerah lain. Misalnya terjadi
gerusan/abrasi pantai, karena karakteristik wilayah pesisir yang bersifat dinamis.
Kedua
adanya kegagalan masyarakat (lag of community) sebagai bagian dari
kegagalan pelaku pengelolaan lokal akibat adanya beberapa persoalan mendasar
yang menjadi keterbatasan masyarakat. Kegagalan masyarakat (lag of community)
terjadi akibat kurangnya kemampuan masyarakat untuk dapat menyelesaikan
persoalan lingkungan secara sepihak, disamping kurangnya kapasitas dan kapabilitas masyarakat untuk memberikan pressure
kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan berkewajiban mengelola dan
melindungi lingkungan. Ketidakberdayaan masyarakat tersebut semakin memperburuk
bargaining position masyarakat sebagai pengelola lokal
dan pemanfaat SDA dan lingkungan. Misalnya saja, kegagalan masyarakat melakukan
penanggulangan masalah pencemaran yang diakibatkan oleh kurang
perdulinya publik swasta untuk melakukan internalisasi eksternalitas dari kegiatan usahanya. Contoh
kongkrit adalah banyaknya pabrik-pabrik yang membuang limbah yang tidak
diinternalisasi ke DAS yang pasti akan terbuang ke laut atau kebocoran pipa
pembuangan residu dari proses ekstrasi minyak yang tersembunyi,
dan sebagainya.
Ketiga adanya kegagalan pemerintah (lag of
government) sebagai bagian kegagalan pelaku pengelolaan regional yang
diakibatkan oleh kurangnya perhatian pemerintah dalam menanggapi persoalan
lingkungan. Kegagalan pemerintah (lag of government) terjadi akibat
kurangnya kepedulian pemerintah untuk mencari alternatif pemecahan persoalan
lingkungan yang dihadapi secara menyeluruh dengan melibatkan segenap komponen
terkait (stakeholders). Dalam hal ini, seringkali
pemerintah melakukan penanggulangan permasalahan lingkungan yang ada secara
parsial dan kurang terkoordinasi. Dampaknya, proses penciptaan co-existence
antar variabel lingkungan yang menuju keharmonisan dan keberlanjutan antar variabel
menjadi terabaikan. Misalnya saja, solusi pembuatan tanggul-tanggul penahan
abrasi yang dilakukan di beberapa daerah Pantai Utara (Pantura) Jawa, secara
jangka pendek mungkin dapat menanggulangi permasalahan yang ada, namun secara
jangka panjang persoalan lain yang mungkin sama atau juga mungkin lebih besar
akan terjadi di daerah lain karena karakteristik wilayah pesisir dan laut yang
bersifat dinamis.
Penanganan
Dan Penanggulangan
Cara
pencegahan dan penanggulangan Bahan Pencemar Tanah
Pencegahan dan
penanggulangan merupakan dua tindakan yang tidak dapat dipisah-pisahkan dalam
arti biasanya kedua tindakan ini dilakukan untuk saling menunjang, apabila
tindakan pencegahan sudah tidak dapat dilakukan, maka dilakukan langkah
tindakan.
Namun demikian
pada dasarnya kita semua sependapat bahwa tindakan pencegahan lebih baik dan
lebih diutamakan dilakukan sebelum pencemaran terjadi, apabila pencemaran sudah
terjadi baik secara alami maupun akibat aktivisas manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, baru kita lakukan
tindakan penanggulangan.
Tindakan
pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dapat
dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu
ditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap
terjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan sebagai berikut:
Langkah
pencegahan
Pada umumnya
pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan
terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar,
antara lain:
1) Sampah organik yang dapat
membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan
mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat
diolah sebagai kompos/pupuk. Untuk mengurangi terciumnya bau busuk dari gas-gas
yang timbul pada proses pembusukan, maka penguburan sampah dilakukan secara
berlapis-lapis dengan tanah.
2) Sampah senyawa organik atau senyawa
anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan
dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan
serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh
dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang
tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel
kecil, kemudian dikubur.
3) Pengolahan terhadap limbah industri yang
mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai
atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
4) Sampah zat radioaktif sebelum dibuang,
disimpan dahulu pada sumur-sumur atau tangki dalam jangka waktu yang cukup lama
sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman, misal
pulau karang, yang tidak berpenghuni atau ke dasar lautan yang sangat dalam.
5) Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan
secara sembarangan namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
6) Usahakan membuang dan memakai detergen
berupa senyawa organik yang dapat dimusnahkan / diuraikan oleh mikroorganisme.
Langkah
penanggulangan
Apabila
pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan penanggulangan terhadap
pencemaran tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya mengurangi bahan
pencemar tanah atau mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang menjadi bahan
yang bermanfaat.
Tanah dapat
berfungsi sebagaimana mestinya, tanah subur adalah tanah yang dapat ditanami
dan terdapat mikroorganisme yang bermanfaat serta tidak punahnya hewan tanah.
Langkah tindakan penanggulangan yang dapat dilakukan antara lain dengan cara:
1) Sampah-sampah organik yang tidak dapat
dimusnahkan (berada dalam jumlah cukup banyak) dan mengganggu kesejahteraan
hidup serta mencemari tanah, agar diolah atau dilakukan daur ulang menjadi
barang-barang lain yang bermanfaat, misal dijadikan mainan anak-anak, dijadikan
bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan kesed atau kertas karton didaur
ulang menjadi tissu, kaca-kaca di daur ulang menjadi vas kembang, plastik di
daur ulang menjadi ember dan masih banyak lagi cara-cara pendaur ulang sampah.
2) Bekas bahan bangunan (seperti keramik,
batu-batu, pasir, kerikil, batu bata, berangkal) yang dapat menyebabkan tanah
menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara berlapis-lapis yang
dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air, sehingga tidak menyebabkan
banjir, melainkan tetap berada di tempat sekitar rumah dan tersaring. Resapan
air tersebut bahkan bisa masuk ke dalam sumur dan dapat digunakan kembali
sebagai air bersih.
3) Hujan asam yang menyebabkan pH tanah
menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman, maka tanah perlu ditambah dengan kapur
agar pH asam berkurang.
Dengan melakukan
tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran
lingkungan hidup (pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah)
berarti kita melakukan pengawasan, pengendalian, pemulihan, pelestarian dan
pengembangan terhadap pemanfaatan lingkungan (udara, air dan tanah) yang telah
disediakan dan diatur oleh Allah sang pencipta, dengan demikian berarti kita
mensyukuri anugerah-Nya.
Sumber wacana diatas
Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk
membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah,
yaitu in-situ (atau on-site) dan
ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan
ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian
dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan
dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang
kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya
zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi
pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Walaupun fenomena
alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan
yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
Pencemaran
air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda, seperti:
· Meningkatnya kandungan nutrien dapat
mengarah pada eutrofikasi.
· Sampah organik seperti air comberan
(sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya
yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap
seluruh ekosistem.
· Industri membuang berbagai macam
polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak,
nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang
dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam
air.
Pencemaran
air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran
tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi
bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang
kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Menurut Dr. Anton
Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi
adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan
langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung, karena
kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan berperan tidak langsung
karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri
tertentu, jamur dan sebagainya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_tanah
Manfaat
Tanah
Pertanian
adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang
termasuk dalam pertanian biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa
pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti
pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.
Bagian terbesar penduduk dunia bermata
pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya
menyumbang 4% dari PDB dunia. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari
sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang
sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan
sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data BPS
tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi
sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total
pendapatan domestik bruto.
Kelompok ilmu-ilmu pertanian mengkaji
pertanian dengan dukungan ilmu-ilmu pendukungnya. Inti dari ilmu-ilmu pertanian
adalah biologi dan ekonomi. Karena pertanian selalu terikat dengan ruang dan waktu,
ilmu-ilmu pendukung, seperti ilmu tanah, meteorologi, permesinan pertanian, biokimia, dan statistika, juga dipelajari dalam pertanian. Usaha tani (farming) adalah bagian inti dari
pertanian karena menyangkut sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam budidaya. Petani adalah sebutan bagi mereka yang
menyelenggarakan usaha tani, sebagai contoh "petani tembakau" atau
"petani ikan". Pelaku budidaya hewan ternak (livestock) secara khusus disebut sebagai peternak.
id.wikipedia.org
Teori Ricardo ini
dapat dijelaskan dengan terlebih dahulu mengambil beberapa pemisalan dan
anggapan sebagai berikut :
1. Pada
suatu daerah tersedia tanah dengan berbagai tingkat kesuburan dalam hubungannya
dengan produksi tanaman bahan makanan.
2. Tingkat
kesuburan tanah ini dinyatakan dalam kelas-kelas tanah 1,2,3……seterusnya.Tanah
dengan kelas bernomor kecil lebih subur daripada tanah dengan kelas bernomor
besar.
3. Kebutuhan
tenaga kerja dan input non land per satuan luas tanah dianggap tidak tergantung
pada tingkat kesuburan tanah tersebut di atas.
Kemudian bila
seluruh kebutuhan beras dapat diproduksi pada sawah kelas 1 saja, maka tidak
ada sawah (dengan kelas yang lain) yang akan digunakan, karena kebutuhan tanah
dan input lain relatif kecil, dan apabila kemudian dibutuhkan lebih banyak
tanah maka tanah kelas 2 akan diikutkan ke dalam proses produksi dan
seterusnya.Jika dalam suatu masa terjadi peningkatan permintaan beras yang
diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk, maka tanah yang tingkat kesuburannya
tergolong rendah akan diikutsertakan dalam proses produksi.Misalnya pula,
pertumbuhan penduduk memperbanyak jumlah petani secara proporsional, maka sewa
tanah yang subur akan meningkat.Ricardo berpendapat bahwa penduduk akan tumbuh
sedemikian rupa sehingga tanah-tanah yang tidak subur akan digunakan dalam
proses produksi, produksi mana sebenarnya sudah tidak bermanfaat lagi bagi
pemenuhan kebutuhan manusia yang berada pada batas minimum kehidupan.
Di dalam wilayah
suatu tempat, biasanya penyebab tingginya nilai tanah bukanlah tingkat
kesuburan tanah itu tetapi lebih sering dikaitkan dengan jarak dan letak tanah
terhadap obyek yang menjadi titik sentral bagi masyrakat di wilayah
tersebut.Von Thunen mengandaikan, sebuah wilayah (kota) dikelilingi oleh
dataran yang luas dengan tingkat kesuburan yang merata atau sama dan bila kebutuhan
akan bahan makanan di wilayah tersebut di tanam di dataran tersebut.
Kemudian dianggap
bahwa selain untuk tanaman padi tanah dataran tersebut tidak bisa digunakan
untuk prduksi yang lain. Ditambah lagi untuk beberapa angapan Ricardo seperti :
- Faktor non tanah seperti pupuk, tenaga kerja
per meter persegi adalah konstan.
- Harga faktor non tanah ditentukan dalam
persaingan sempurna.
- Hasil
produksi dapat dipindahkan secara langsung dari setiap tempat di dataran itu ke
pusat kota dengan biaya angkutan per ton tetap; maka, tanah yang letaknya jauh
dari kota/ pasar memiliki sewa sebesar nol, dan sewa tanah itu meningkat secara
linier ke arah pusat kota.
Sumber wacana diatas
SEBAGAI HARMONISASI LINTAS KEPENTINGAN DALAM PEMANFAATAN TANAH HUTAN
Talk show ini dimaksudkan untuk
mensosialisasikan kebijakan dan upaya pemerintah dalam pengaturan alih fungsi
tanah hutan. Hal itu perlu dilakukan agar sesuai dengan perspektif pembangunan
berkelanjutan dan menyelaraskan kepentingan sektor-sektor pembangunan dan
menghadapi dilema antara memenuhi keperluan pembangunan dan masyarakat melalui
alih fungsi tanah hutan, dan melestarikan fungsi hutan. Talkshow juga membahas
soal kebijakan pemerintah mengenai pemenuhan kebutuhan akan tanah untuk
pembangunan, pelestarian dan perlindungan sumberdaya alam hutan, alternatif
pemenuhan kebutuhan akan tanah untuk pembangunan dengan tetap menjaga
kelestarian fungsi hutan, sengketa yang menyangkut tanah hutan dan
penyelesaiannya, serta strategi ruang nasional dalam penataan ruang.
Deputi Kemenko Perekonomian mengawali
diskusi dengan paparan mengenai kepentingan ruang dan tata guna tanah yang
mengakibatkan munculnya kepentingan sektoral. Perbedaan kepentingan ada pada
lapisan penatagunaan tanah karena setiap instansi memiliki kewajiban dan
pengaturannya. Untuk itu BKTRN yang merupakan forum lintas sektor terkait tata
ruang, berupaya melakukan harmonisasi dan mencari win win solution dari
perbedaan kepentingan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dan
kesinambungan ke depannya. Kemudian nara sumber dari BPN menjelaskan mengenai
skenario pengaturan, penguasaan dan pemanfaatan tanah, yaitu (1) mengoptimalkan
penggunaan tanah; (2) penataan tanah terlantar; (3) penyelesaian permasalahan
sengketa tanah; dan (4) penataan ulang struktur penguasaan tanah. Setelah ini
dilakukan maka akan ada injeksi tanah baru/konversi tanah kehutanan. Selanjutnya,
Ibu Yetti dari Dephut menyampaikan tentang harmonisasi pembangunan lintas
sektor. Menurutnya, ada hal yang perlu diluruskan. Dinamika satu sektor dengan
lainnya ada yang tidak berjalan secara bersamaan sehingga menimbulkan
persinggungan meskipun secara keseluruhan berjalan secara paralel. Hal inilah
yang dicoba dikoordinasikan dalam BKTRN untuk dilihat secara berimbang dan mensinergikan
kepentingan jangka pendak dan jangka panjang.
Kepala Bappeda Kalimantan Selatan,
Drs. Noor Riwandi yang bergabung dalam diskusi melalui telepon dan menjelaskan
mengenai RTRW serta peran pemerintah daerah dalam pembangunan daerah, khususnya
di Kalimantan Selatan. Tarik menarik dalam pasal yang tumpang tindih yakni
antara UU 41 tahun 1999, Perda, UU 26 tahun 2007 dan lainnya menimbulkan
permasalahan yang memerlukan akomodasi yang baik. Untuk itu, Kalimantan Selatan
membentuk tim teknis untuk melakukan review terhadap tata ruang yang ada saat
ini. Tim tersebut sedang menyelesaikan laporan untuk mensinergikan antara
perubahan peruntukan dengan penetapan fungsi kawasan. Setelah jeda pertama, nara sumber dari Dephut
melanjutkan dengan paparan tentang upaya meminimalisasi gesekan antar sektor
demi pembangunan jangka panjang. Data tentang berkurangnya lahan hutan masih
belum final, dan tim terkait yang terdiri dari berbagai instansi akan mempelajari
data teknis yang berpijak pada ketentuan yang berlaku sehingga nantinya akan
sejalan dengan rambu-rambu pemerintah. Terminologi ‘alih fungsi tanah'
semestinya adalah ‘perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan'. Hutan adalah
simpanan jangka panjang negara untuk menyejahterakan bangsa yang dipertahankan
oleh Departemen Kehutanan sesuai dengan fungsinya. BPN melanjutkan dengan pemberian hak atau
sertifikasi akan selalu menurut apa yang telah ditetapkan dalam tata ruang.
Sementara itu nara sumber dari Kemenko Perekonomian menjelaskan mengenai
pencarian solusi. Dikotomi antara pembangunan dan konversi hutan adalah tidak
benar. Yang benar adalah bagian dari pembangunan seperti juga sertifikasi,
penataan ruang, zonasi dan sebagainya. BKTRN berfungsi untuk mensinergikan
antara berbagai kepentingan dan mencari solusi dari permasalahan yang timbul
akibat persilangan jalur koordinasi antar instansi. Dalam sesi interaktif,
pemirsa dari Banten menyatakan bahwa koordinasi yang dmaksud harusnya saling
sinergi dan tidak berdiri sendiri-sendiri. Bahwasanya hutan merupakan tiang
negara adalah benar, namun agar gunung dan masyarakat sekitarnya juga
diperhatikan. Sementara pemirsa dari NAD menanyakan perihal tata ruang dan
perlindungan hutan dari perluasan areal perkebunan yang memiliki HGU yang sah.
Manusia sebagai penduduk bumi telah
disediakan bekal oleh penciptanya berupa alam lingkungan yang kaya dengan
berbagai jenis kebutuhan primer dan sekunder. Untuk dapat mempertahankan
kelangsungan hidup secara hayati, manusia membutuhkan kebutuhannya dalam
kuantitas dan mutu tertentu. Faktor inilah yang menjadikan manusia berusaha memanfaatkan
lingkungan alam sekitarnya demi kelangsungan hidup.
Perlakuan manusia terhadap
lingkungannya sangatlah dominan selaku subyek penentu yang dapat menentukan
apakah lingkungan itu akan bermanfaat atau tidak, karena setiap perubahan yang
dilakukan manusia terhadap alam memberikan pengaruhnya pula terhadap manusia
lainnya. Sikap manusia yang tidak ramah terhadap lingkungan, maka alam
lingkungan akan berbalik memusuhi manusia.
Alam lingkungan adalah anugerah dari
Allah yang diberikan kepada manusia untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya. Karena
itu, dalam rangka menggali manfaat dari lingkungan, manusia tidak boleh
mengabaikan upaya untuk melestarikan lingkungan itu sendiri. Artinya, hendaklah
dijaga keseimbangan ekologi dan dihindari pencemaran serta diupayakan agar
kekayaan alam itu dipergunakan sehemat mungkin.
UDARA
Pengertian Udara
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada
permukaan bumi. Udara bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon
dioksida, dan gas-gas lain.Kandungan elemen senyawa gas dan
partikel dalam udara akan berubah-ubah dengan ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga massanya, akan berkurang seiring dengan
ketinggian. Semakin dekat dengan lapisan troposfer, maka udara semakin tipis, sehingga melewati batas gravitasi bumi, maka udara akan hampa sama
sekali.Apabila makhluk hidup bernapas, kandungan oksigen berkurang, sementara kandungan karbon
dioksida bertambah. Ketika tumbuhan menjalani sistem fotosintesa, oksigen kembali dibebaskan.
Di antara gas-gas yang membentuk udara
adalah seperti berikut :
a.Helium
b.Nitrogen
c.Oksigen
PENCEMARAN
UDARA
Pencemaran udara
adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di
atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk hidup,
mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara
adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang
dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan
manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.
Pencemaran
udara merupakan salah satu permasalahan lingkungan selain permasalahan
lingkungan yang telah dibahas sebelumnya. Pencemaran udara timbul akibat
aktivitas manusia yang kurang peduli terhadap lingkungan.Seringkali manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak memperdulikan lingkungan sekitarnya.
Sisa/limbah suatu kegiatan dibuang begitu saja tanpa memikirkan dampak yang
akan ditimbulkan. Perilaku serta pandangan manusia yang tanpa memikirkan
masalah lingkungan tersebut akan mengakumulasi sehingga masalah pencemaran
tersebut benar-benar terjadi. Pencemaran menurut UU Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup No.4 Tahun 1982 adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya
tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga
kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Pengertian lain
dari Pencemaran
Udara adalah kondisi udara yang tercemar de-ngan adanya bahan, zat-zat asing
atau komponen lain di udara yang menyebabkan berubahnya tatanan udara oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas udara menjadi kurang
atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran udara
mempengaruhi sistem kehidupan makhluk hidup seperti gangguan kesehatan,
ekosistem yang berkaitan dengan manusia.Dengan kata lain, Pencemaran udara adalah suatu kondisi dimana
kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak
berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan tubuh manusia. Pencemaran udara
biasanya terjadi di kota-kota besar dan juga daerah padat industri yang
menghasilkan gas-gas yang mengandung zat di atas batas kewajaran.
PENYEBAB PENCEMARAN UDARA
Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan,
namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri,
kualitas udara telah mengalami perubahan. Udara yang dulunya segar kini kering
dan kotor. Hal ini bila tidak segera ditanggulangi, membahayakan kesehatan
manusia, kehidupan hewan serta tumbuhan.Pencemaran udara diartikan sebagai adanya
bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan
susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. Kehadiran bahan atau zat
asing di dalam udara dalam jumlah tertentu serta berada di udara dalam waktu
yang cukup lama, akan dapat mengganggu kehidupan manusia. Bila keadaan seperti
itu terjadi maka udara dikatakan telah tercemar
Sumber Pencemar
Udara
Telah disadari
bersama, kualitas udara saat ini telah menjadi persoalan global, karena udara
telah tercemar akibat aktivitas manusia dan proses alam. Masuknya zat pencemar
ke dalam udara dapat secara alamiah, misalnya asap kebakaran hutan, akibat
gunung berapi, debu meteorit dan pancaran garam dari laut ; juga sebagian besar
disebabkan oleh kegiatan manusia, misalnya akibat aktivitas transportasi,
industri, pembuangan sampah, baik akibat proses dekomposisi ataupun pembakaran
serta kegiatan rumah tangga
Terdapat 2 jenis
pencemar yaitu sebagai berikut :
a.Zat pencemar primer :
Yaitu zat kimia
yang langsung mengkontaminasi udara dalam konsentrasi yang membahayakan atau polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan ketika
dipancarkan. Zat tersebut
bersal dari komponen udara alamiah seperti karbon dioksida, yang meningkat
diatas konsentrasi normal, atau sesuatu yang tidak biasanya, ditemukan dalam
udara, misalnya timbal, CO, CO2, hidrokarbon,
SO, Nitrogen Oksida, Ozon serta berbagai partikel.
b. Zat pencemar sekunder :
yaitu zat kimia berbahaya yang terbentuk di atmosfer
melalui reaksi kimia antarkomponen-komponen udara. Berbagai bahan pencemar
kadangkala bereaksi satu sama lain menghasilkan jenis pencemar baru, yang
justru lebih membahayakan kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi secara otomatis
ataupun dengan cara bantuan katalisator, seperti sinar matahari.
Pencemar hasil reaksi disebut sebagai pencemar sekunder. Contoh pencemar
sekunder adalah Ozon, formal dehida, dan Peroxy Acyl
Nitrate (PAN).
Sumber wacana diatas
Sumber bahan pencemar
primer dapat dibagi lagi menjadi dua golongan besar
a.Sumber alamiah
Beberapa kegiatan
alam yang bisa menyebabkan pencemaran udara adalah kegiatan gunung berapi,
kebakaran hutan, kegiatan mikroorganisme, dan lain-lain. Bahan pencemar yang dihasilkan umumnya adalah asap, gas-gas, dan
debu.
b. Sumber buatan
manusia
Kegiatan manusia yang menghasilkan
bahan-bahan pencemar bermacam-macam antara lain
adalah kegiatan-kegiatan berikut :
- Pembakaran, seperti pembakaran sampah,
pembakaran pada kegiatan rumah tangga,industri, kendaraan bermotor, dan
lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit
(pasir halus), dan gas (CO dan NO).
- Proses peleburan, seperti proses peleburan
baja, pembuatan soda,semen, keramik, aspal. Sedangkan bahan pencemar yang
dihasilkannya antara lain adalah debu, uap dan gas-gas.
-Pertambangan dan
penggalian, seperti tambang mineral and logam. ahan pencemar yang dihasilkan terutama adalah
debu.
-Proses pengolahan dan pemanasan seperti pada
proses pengolahan makanan, daging, ikan, dan penyamakan. Bahan pencemar yang
dihasilkan terutama asap, debu, dan bau.
-Pembuangan limbah, baik limbah industri
maupun limbah rumah tangga. Pencemarannya terutama adalah dari instalasi
pengolahan air buangannya. Sedangkan bahan pencemarnya yang teruatam adalah gas
H2S yang
menimbulkan bau busuk.
-Proses kimia, seperti pada proses
fertilisasi, proses pemurnian minyak bumi, proses pengolahan mineral. Pembuatan keris, dan lain-lain. Bahan-bahan
pencemar yang dihasilkan antara lain adalah debu, uap dan gas-gas
-Proses
pembangunan seperti pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang
semacamnya. Bahan pencemarnya
yang terutama adalah asap dan debu.
-Proses percobaan atom atau nuklir. Bahan
pencemarnya yang terutama adalah gas-gas dan debu radioaktif.
Pencemaran udara disebabkan oleh asap
buangan seperti CO2, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok. Gas CO2 yang berasal
dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil dan akibat
pembakaran kayu. Kadar gas CO2 yang semakin meningkat di udara tidak dapat
segera di ubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan dunia yang di
tebang setiap tahunnya. Ini merupakan masalah global. Bumi seperti di selimuti
oleh gas dan debu pencemar. Kandungan gas CO2 yang tinggi menyebabkan cahaya
matahari yang masuk ke bumi tidak dapat di pantulkan lagi ke angkasa, sehingga
suhu bumi semakin memanas. Inilah yang disebut efek rumah kaca (Green House).
Jika hal ini terus berlangsung, maka es di kutub akan mencair dan daerah dataran
rendah akan terendam air.
Gas CO dapat membahayakan orang yang
mengisapnya. Jika proses pembakaran tidak sempurna, maka akan menghasilkan
karbon monoksid (CO). Gas CO jika terhirup akan mengganggu pernapasan. Gas ini
sangat reaktif sehingga mengganggu pengingatan oksigen oleh hemoglobin dalam
darah. Jika berlangsung terus menerus, dapat mengakibatkan kematian.
Gas CFC digunakan sebagai gas
pengembang, karena tidak bereaks, tidak berbau, tidak berasa dan tidak
berbahaya. Banyak di gunakan untuk mengembangkan busa kursi, untuk AC,
pendingin lemari es dan penyemprot rambut. Tetapi, ternyata
Ada juga keburukan dari gas ini. Gas
CFC yang naik ke atas dapat mencapai stratosfer. Di stratosfer terdapat lapisan
gas ozon (O3), yang merupakan pelindung bumi dari pengaruh radiasi ultra
violet. Radiasi ultra violet dapat mengakibatkan kematian organisme, tumbuhan
menjadi kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebabkan kanker kulit dan kanker
mata. Jika gas CFC mencapai lapisan ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan
ozon, sehingga lapisan ozon tersebut berlubang yang disebut lubang ozon.
Gas SO dan SO2 juga dihasilkan dari
hasil pembakaran fosil. Gas ini dapat bereaksi dengan gas NO2 dan air hujan dan
menyebabkan terjadinya hujan asam. Hujan ini mengakibatkan tumbuhan dan
hewan-hewan tanah mati, produksi pertanian merosot, besi dan logam mudah
berkarat, serta bangunan-bangunan jadi cepat.
Penyebab
Utama Pencemaran Udara :
Di kota besar sangat sulit untuk mendapat
udara yang segar, diperkirakan 70 % pencemaran yang terjadi adalah akibat
adanya kendaraan bermotor.
Contoh : di Jakarta antara tahun 1993-1997 terjadi peningkatan jumlah kendaraan berupa :
- Sepeda motor 207 %
- Mobil penumpang 177 %
- Mobil barang 176 %
- Bus 138%
Contoh : di Jakarta antara tahun 1993-1997 terjadi peningkatan jumlah kendaraan berupa :
- Sepeda motor 207 %
- Mobil penumpang 177 %
- Mobil barang 176 %
- Bus 138%
Jenis-jenis pencemaran udara
·
Menurut bentuk : Gas, Pertikel
·
Menurut tempat : Ruangan (indoor),
udara bebas (outdoor)
·
Gangguan kesehatan : Iritansia,
asfiksia, anetesia, toksis
·
Menurut asal : Primer, sekunder
Jenis-jenis Bahan Pencemar:
- Karbon
monoksida (CO)
- Nitrogen dioksida (N02)
- Sulfur Dioksida (S02)
- CFC
- Karbon dioksida (CO2)
- Ozon (03 )
- Benda Partikulat (PM)
- Timah (Pb)
- HydroCarbon (HC)
- Nitrogen dioksida (N02)
- Sulfur Dioksida (S02)
- CFC
- Karbon dioksida (CO2)
- Ozon (03 )
- Benda Partikulat (PM)
- Timah (Pb)
- HydroCarbon (HC)
Gas-gas Pencemar Udara Utama
- CO
- CO2
- NO
- NO2
- SO
- SO2
Sumber alami
Ø Gunung berapi
Ø Rawa-rawa
Ø Kebakaran hutan
Ø [Nitrifikasi] dan
[denitrifikasi]biologi
Sumber-sumber lain
Ø Transportasi[amonia]
Ø Kebocoran tangki][klor]
Ø Timbulan gas [metana]dari [lahan
uruk]/[tempat pembuangan akhir] [sampah]
Ø Uap pelarut organik
Bahan atau Zat pencemaran udara dapat berbentuk gas dan partikel :
Pencemaran udara berbentuk gas dapat dibedakan menjadi :
·
Golongan belerang terdiri dari Sulfur
Dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida (H2S) dan Sulfat
Aerosol.
·
Golongan Nitrogen terdiri dari Nitrogen
Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida (NO), Amoniak (NH3)
dan Nitrogen Dioksida (NO2).
·
Golongan Karbon terdiri dari Karbon
Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon .
·
Golongan gas yang berbahaya terdiri
dari Benzen, Vinyl Klorida, air raksa uap.
Pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi :
·
Mineral (anorganik) dapat berupa racun
seperti air raksa dan timah.
·
Bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon,
klorinasi alkan, Benzen.
·
Makhluk hidup terdiri dari bakteri,
virus, telur cacing.
Pencemaran udara menurut tempat dan sumbernya dibedakan menjadi
dua :
Pencemaran udara bebas (Out door air pollution), Sumber
Pen-cemaran udara bebas :
·
Alamiah, berasal dari letusan gunung
berapi, pembusukan, dll.
·
Kegiatan manusia, misalnya berasal
dari kegiatan industri, rumah tangga, asap kendaraan, dll.
Pencemaran udara ruangan (In door air pollution), berupa
pencemaran udara didalam ru-a-ngan yang berasal dari pemukiman, perkantoran
ataupun gedung tinggi.
Pencemaran udara berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan
kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis :
Irintasia. Biasanya polutan ini bersifat korosif.
Merangsang proses peradangan hanya pada saluran pernapasan bagian atas, yaitu
saluran pernapasan mulai
dari hidung hingga tenggorokkan. Misalnya Sulfur Dioksida,
Sulfur Trioksida, Amoniak, debu. Iritasi terjadi pada saluran pernapasan
bagian atas dan juga dapat mengenai paru-paru sendiri.
Asfiksia. Disebabkan oleh ber-kurangnya
kemampuan tubuh dalam menangkap oksigen atau mengakibatkan kadar O2
menjadi berkurang. Keracunan gas Karbon Monoksida mengakibatkan CO akan
mengikat hemoglobin sehingga kemampuan hemoglobin mengikat O2
berkurang terjadilah Asfiksia. Yang termasuk golongan ini adalah
gas Nitrogen, Oksida, Metan, Gas Hidrogen dan Helium.
Anestesia.
Bersifat menekan susunan syaraf pusat sehingga kehilangan kesadaran, misalnya aeter,
aetilene, propane dan alkohol alifatis.
Toksis.
Titik tangkap terjadinya berbagai jenis, yaitu :
·
Menimbulkan gangguan pada sistem
pembuatan darah, mi-salnya benzene, fenol, toluen dan xylene.
·
Keracunan terhadap susunan syaraf,
misalnya karbon disulfid, metil alkohol.
Pencemaran
Udara pada Lingkungan Hidup sekitar Kita
Arti
Definisi dan Pengertian Pencemaran Udara
Rusaknya atau
semakin sempitnya lahan hijau atau pepohonan di suatu daerah juga dapat
memperburuk kualitas udara di tempat tersebut. Semakin banyak kendaraan
bermotor dan alat-alat industri yang mengeluarkan gas yang mencemarkan
lingkungan akan semakin parah pula pencemaran udara yang terjadi. Untuk itu
diperlukan peran serta pemerintah, pengusaha, dan masyarakat untuk dapat
menyelesaikan permasalahan pencemaran udara yang terjadi.
Bahaya
Efek Gas Pencemaran Udara
1. Gas CO/Karbon Monoksida
Karbon monoksida
adalah gas yang bersifat membunuh makhluk hidup termasuk manusia. Zat gas CO
ini akan mengganggu pengikatan oksigen pada darah karena CO lebih mudah terikat
oleh darah dibandingkan dengan oksigen dan gas-gas lainnya. Pada kasus darah
yang tercemar karbon monoksida dalam kadar 70% hingga 80% dapat menyebabkan
kematian pada orang.
2. Gas CO2/Karbon Dioksida
Karbon dioksida
adalah zat gas yang mampu meningkatkan suhu pada suatu lingkungan sekitar kita
yang disebut juga sebagai efek rumah kaca. Dengan begitu maka temperatur udara
di daerah yang tercemar CO2 itu akan naik dan otomatis suhunya menjadi semakin
panas dari waktu ke waktu seperti di wilayah DKI Jakarta. Hal ini disebabkan
karena CO2 akan berkonsentrasi dengan jasad renik, debu, dan titik-titik air
yang membentuk awan yang dapat ditembus cahaya matahari namun tidak dapat
melepaskan panas ke luar awan tersebut. Keadaan seperti itu mirip dengan
kondisi rumah kaca tanpa AC dan fentilasi udara yang cukup.
3. Gas NO, NO2, SO, dan SO2
Gas-gas di atas
akan dapat menimbulkan gangguan pada saluran pernapasan dari mulai yang ringan
hingga yang berat.
Sumber wacana diatas
Terjadinya
pencemaran udara
Kelembaban udara
bergantung pada konsentrasi uap air, dan H2O yang berbeda-beda konsentrasinya
di setiap daerah. Kondisi udara di dalam
atmosfer tidak pernah ditemukan dalam keadaan bersih, melainkan sudah
tercampur dengan gas-gas lain dan partikulat-partikulat yang tidak kita
perlukan. Gas-gas dan partikulat-partikulat yang berasal dari aktivitas alam
dan juga yang dihasilkan dari aktivitas manusia ini terus-menerus masuk ke
dalam udara dan mengotori/mencemari udara di lapisan atmosfer khususnya lapisan
troposfer. Apabila bahan pencemar tersebut dari hasil pengukuran dengan
parameter yang telah ditentukan oleh WHO konsentrasi bahan pencemarnya melewati
ambang batas (konsentrasi yang masih bisa diatasi), maka udara dinyatakan dalam
keadaan tercemar. Pencemaran udara terjadi apabila mengandung satu macam atau
lebih bahan pencemar diperoleh dari hasil proses kimiawi seperti gas-gas CO,
CO2, SO2, SO3, gas dengan konsentrasi tinggi atau kondisi fisik seperti suhu
yang sangat tinggi bagi ukuran manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Adanya
gas-gas tersebut dan partikulat-partikulat dengan konsentrasi melewati ambang
batas, maka udara di daerah tersebut dinyatakan sudah tercemar. Dengan
menggunakan parameter konsentrasi zat pencemar dan waktu lamanya kontak antara
bahan pencemar atau polutan dengan lingkungan (udara), WHO menetapkan empat
tingkatan pencemaran sebagai berikut:
*
Pencemaran tingkat pertama; yaitu pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian
bagi manusia.
*
Pencemaran tingkat kedua; yaitu pencemaran yang mulai menimbulkan kerugian bagi
manusia seperti terjadinya iritasi pada indra kita.
*
Pencemaran tingkat ketiga; yaitu pencemaran yang sudah dapat bereaksi pada faal
tubuh dan menyebabkan terjadinya penyakit yang kronis.
*
Pencemaran tingkat keempat; yaitu pencemaran yang telah menimbulkan sakit akut
dan kematian bagi manusia maupun hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Pencemaran Udara Yang Terjadi Di Indonesia
Indonesia merupakan negara di dunia yang
paling banyak memiliki gunung berapi (sekitar 137 buah dan 30% masih dinyatakan
aktif). Oleh sebab itu Indonesia mudah mengalami pencemaran secara alami.
Selain itu adanya kebakaran hutan akibat musim kemarau panjang ataupun
pembakaran hutan yang disengaja untuk memenuhi kebutuhan seperti terjadi di
Kalimantan dan di Sumatera dalam tahun 1997 dan tahun 1998 menyebabkan
terjadinya pencemaran yang cukup menghawatirkan, karena asap tebal hasil
kebakaran tersebut menyeberang ke negara tetangga seperti Singapura dan
Malaysia. Asap tebal dari hasil kebakaran hutan ini sangat merugikan, baik
dalam segi ekonomi, transportasi (udara, darat dan laut) dan kesehatan. Akibat
asap tebal tersebut menyebabkan terhentinya alat-alat transportasi karena
dikhawatirkan akan terjadi tabrakan. Selain itu asap itu merugikan kesehatan
yaitu menyebabkan sakit mata, radang tenggorokan, radang paru-paru dan sakit
kulit. Pencemaran udara lainnya berasal dari limbah berupa asap yang dihasilkan
dari pembakaran bahan bakar kedaraan bermotor dan limbah asap dari industri.
Sumber Polusi Udara
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan
pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan
langsung dari sumber pencemaran udara. [Karbon monoksida]adalah sebuah contoh
dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi
pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan [ozon]dalam [smog
fotokimia]adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Belakangan
ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks
global dan hubungannya dengan [pemanasan global yg mempengaruhi;
Kegiatan manusia
Ø Transportasi
Ø Industri
Ø Pembangkit listrik
Ø Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai
jenis bahan bakar
Ø Gas buang pabrik yang menghasilkan gas
berbahaya seperti (CFC)
Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam
tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada
jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan
bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai
paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk
di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
memperkirakan
dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur,
perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISPA pada tahun
1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun
rupiah di tahun 2015.
Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara
tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan
bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat
menghambat proses fotosintesis.
Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2
di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan
membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
Ø Mempengaruhi kualitas air permukaan
Ø Merusak tanaman
Ø Melarutkan logam-logam berat yang
terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
Ø Bersifat korosif sehingga merusak
material dan bangunan
Efek rumah kaca
Efek
rumah kaca
disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari
yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam
lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan
global.
Dampak
dari pemanasan global adalah:
Ø Pencairan es di kutub
Ø Perubahan iklim regional dan global
Ø Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung
alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan
penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi
CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju
penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga
terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Dampak
negatif dan dampak positif
Di atas telah
Anda pelajari bahwa pencemaran udara dapat memberikan dampak negatif bagi
makhluk hidup, manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Kebakaran hutan dan gunung
api yang meletus menyebabkan banyak hewan yang kehilangan tempat berlindung,
banyak hewan dan tumbuhan mati bahkan punah. Gas-gas oksida belerang (SO2 dan
SO3) bereaksi dengan uap air, dan air hujan dapat menyebabkan terjadinya hujan
asam yang dapat merusak gedung-gedung, jembatan, patung-patung sehingga
mengakibatkan tumbuhan mati atau tidak bisa tumbuh. Gas karbon monoksida bila
terhisap masuk ke dalam paru-paru bereaksi dengan haemoglobin menyebabkan
terjadinya keracunan darah dan masih banyak lagi dampak negatif yang disebabkan
oleh pencemaran udara.
Pencemaran udara
selain memberikan dampak negatif, juga dapat memberikan dampak positif antara
lain, lahar dan partikulat-partikulat yang disemburkan gunung berapi yang
meletus, bila sudah dingin menyebabkan tanah menjadi subur, pasir dan batuan
yang dikeluarkan gunung berapi yang meletus dapat dimanfaatkan sebagai bahan
bangunan. Gas karbon monoksida bila bereaksi dengan oksigen di udara
menghasilkan gas karbon dioksida bisa dimanfaatkan bagi tumbuh-tumbuhan untuk
melangsungkan fotosintesis untuk menghasilkan karbohidrat yang sangat berguna
bagi makhluk hidup.
Sumber wacana diatas
DAMPAK/PENGARUH PENCEMARAN UDARA
Dampak/pengaruh pencemaran udara bisa
mempengaruhi terhadap makhluk hidup baik secara langsung maupun tidak langsung
Dampak pencemaran udara terhadap kesehatan secara tidak langsung.
Pencemaran udara disamping berdampak langsung
bagi kesehatan manusia/individu, juga berdampak tidak langsung bagi kesehatan.
Efek SO2 terhadap vegetasi dikenal dapat menimbulkan
pemucatan pada bagian antara tulang atau tepi daun. Emisi oleh Fluor (F),
Sulfur Dioksida (SO2) dan Ozon (O3)
mengakibatkan gangguan proses asimilasi pada tumbuhan. Pada tanaman sayuran
yang terkena/mengandung pencemar Pb yang pada akhirnya me-miliki potensi bahaya
kesehatan masyarakat apabila tanaman sa-yuran tersebut di konsumsi oleh
manusia.
PENCEGAHAN PENCEMARAN UDARA
Banyak solusi yang dapat dilakukan
untuk mencegah pencemaran udara di sekitar kita. Terhadap pencemaran akibat
asap kendaraan, solusi yang dapat dilakukan meliputi:
1. Mengembangkan moda transportasi
yang familiar dengan lingkungan, yaitu kereta api, tram atau moda sejenis
khususnya yang menggunakan enerji listrik seperti KRL di Jabodetabek atau Mass
Rapit Transportation (MRT) di Singapura.
2. Menetapkan kebijakan larangan
operasi (pengandangan) terhadap kendaraan dengan emisi gas buang melampaui
ambang batas, berasap tebal.
3. Membatasi kepemilikan otomotif per
keluarga pada jumlah tertentu, bila melampaui batas kepemilikan dikenakan pajak
yang besar.
4. Membudayakan penggunaan moda
angkutan yang bebas pencemaran seperti sepeda dan moda berenerji listrik.
Terhadap pencemaran akibat aneka
pembakaran, limbah dapur (rumah tangga), solusi yang dapat dilakukan meliputi:
1. Pengumpulan sampah oleh setiap
keluarga dipisahkan antara yang organik dan non organik, sehingga memudahkan
pendaurulangan sampah menjadi sesuatu yang berguna. Sampah organik menjadi
kompos (pupuk), sampah non organik (plastik) diolah ulang menjadi bahan plastik
yang baru dengan campuran lebih dominan bahan organik.
2. Tidak melakukan pembakaran sampah
dari daun tanaman yang gugur di halaman, tetapi menguburnya berbaur dengan
tanah agar dapat digunakan sebagai kompos.
3. Minimalisasi budaya merokok dan
mendiskriminasi komunitas perokok.
4. Membudayakan aktivitas pertanian
dengan tidak membakar rerumputan, menguburnya menjadi kompos.
5. Tidak menggunakan obat anti nyamuk
bakar, menggantikannya dengan anti nyamuk oles.
6. Menindak siapa saja yang melakukan
aktivitas pembakaran sekecil apapun skalanya;
Untuk mengimplementasikan solusi pada
dua topik di atas -asap kendaraan dan asap pembakaran- agar tidak mencemari
udara, diperlukan langkah terpadu dan menyeluruh baik unsur pemerintah maupun
masyarakat.
Misalnya, terkait dengan UU 22 Tahun
2009 tentang Lalu Lintas Jalan. Pasal 48 ayat (3) menyebutkan:
"Persyaratan laik jalan ditentukan oleh kinerja minimal kendaraan bermotor
yang diukur minimal meliputi : emisi gas buang, kebisingan suara dll." Artinya,
pencemaran akibat asap kendaraan seyogyanya menjadi pengawasan Dinas
Perhubungan (Dishub). Lewat penawasan ini, tumbuh kesadaran masyarakat dan
tidak menggunakan kendaraan yang berasap tebal di jalan raya.
Meskipun demikian peran Dishub masih
sebatas pada kemungkinan mengenakan sanksi kepada pemilik kendaraan dengan asap
tebal. Tidak mengcover hal-hal menyangkut kebijakan pengembangan moda
transportasi yang familiar dengan lingkungan; Membatasi kepemilikan otomotif
per keluarga pada jumlah tertentu, bila melampaui batas kepemilikan dikenakan
pajak yang besar; serta pembudayaan penggunaan moda angkutan yang bebas
pencemaran seperti sepeda dan moda berenerji listrik. Oleh karena itu,
diperlukan kerjasama antar departemen dalam mengimplementasikan alternatif
solusi yang ditawarkan di atas.
Implementasi solusi untuk mencegah
pencemaran akibat aneka pembakaran, disarankan ada dukungan Peraturan Daerah
(Perda) sebagai penjabaran lebih lanjut UU 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Lewat Perda inilah ditetapkan bagaimana
penanganan sampah oleh setiap keluarga dilakukan. Memisahkan antara sampah
organik dan sampah non organik, membangun instalasi pengolahan sampah organik
menjadi kompos dan sampah non organik menjadi produk daur ulang yang berguna.
Tidak melakukan aktivitas pembakaran sampah di mana pun juga yang dapat
mencemari udara, tetapi menyediakan lubang untuk mengubur sampah agar menjadi
kompos.
Selain itu, Perda juga menetapkan
regulasi yang dapat mempersempit ruang gerak perokok dan penggunaan obat anti
nyamuk bakar, yang diikuti dengan sanksi tindakan kepada siapa saja yang
melakukan aktivitas pembakaran sekecil apapun skalanya. Sepanjang implementasi
sejumlah alternatif solusi ini diawali dengan langkah sosialisasi untuk
penyadaran masyarakat (public awareness), serta pendidikan masyarakat (public
educations), diyakini tidak akan ada resistensi yang patut dicemaskan.
Apalagi pencemaran udara saat ini
semakin nyata adanya. Udara yang kian memanas, curah hujan yang tidak mengikuti
kaedah musim, mewabahnya peradangan atau Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
menjadi salah satu indikasi, bahwa udara di sekitar kita sudah tercemari oleh
aneka polutan.
Agar udara di sekitar kita tetap
mengandung 78 persen Nitrogen, 20 persen Oksigen, 0,93 persen Argon, 0,03
persen Karbon Dioksida (CO2) dan sisanya Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4)
dan Hidrogen (H2), akan lebih bijak lagi kalau di sepanjang jalan yang
dilintasi kendaraan berasap ditanampi dengan pepohonan.
Demikian juga masyarakat secara
individu maupun kelompok, menyediakan ruang di pekarangan rumah masing-masing
untuk menanam pohon yang dapat mereduksi pencemaran udara. Hindari melapisi
permukaan tanah di pekarangan rumah dengan plesteran semen, tetapi tanamilah
pekarangan rumah dengan pepohonan yang rindang dan menyediakan oksigen untuk
kepentingan kita. Sejumlah tindakan tadi, telah berkonstribusi mencegah udara
di sekitar kita dari pencemaran, Semoga.
carelingkungan.blogspot.com
PENANGGULANGAN PENCEMARAN UDARA
Penanggulangan pencemaran udara dapat
dilakukan dengan cara mengurangi polutan dengan alat-alat, mengubah polutan,
melarutkan polutan dan mendispersikan polutan, Penang-gulangan
pencemaran udara berbentuk gas di lihat pada tabel 3
Penanggulangan Polusi udara dari ruangan
Sumber dari pencemaran udara ruangan berasal
dari asap rokok, pembakaran asap dapur, bahan baku ruangan, kendaraan bermotor
dan lain-lain yang dibatasi oleh ruangan. Pencegahan pen-cemaran udara yang
berasal dari ruangan bisa dipergunakan :
Ventilasi yang sesuai, yaitu :
·
Usahakan polutan yang masuk
ruangan seminimum mungkin.
·
Tempatkan alat pengeluaran udara dekat
dengan sumber pencemaran.
·
Usahakan menggantikan udara yang
keluar dari ruangan sehingga udara yang masuk ke-ruangan sesuai dengan
kebutuhan.
Filtrasi. Memasang
filter dipergunakan dalam ruangan dimaksudkan untuk menangkap polutan dari
sumbernya dan polutan dari udara luar ruangan.
Pembersihan udara secara elektronik. Udara yang mengan-dung polutan dilewatkan melalui alat ini
sehingga udara dalam ruangan sudah berkurang polutan-nya atau
disebut bebas polutan.
Untuk dapat
menanggulangi terjadinya pencemaran udara juga dapat dilakukan beberapa usaha
antara lain: mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang
tidak menghasilkan gas karbon monoksida dan diusahakan pula agar pembakaran
yang terjadi berlangsung secara sempurna, selain itu pengolahan/daur ulang atau
penyaringan limbah asap industri, penghijauan untuk melangsungkan proses
fotosintesis (taman bertindak sebagai paru-paru kota), dan tidak melakukan
pembakaran hutan secara sembarangan, serta melakukan reboisasi/penanaman
kembali pohonpohon pengganti yang penting adalah untuk membuka lahan tidak
dilakukan pembakaran hutan, melainkan dengan cara mekanik.
1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun
tanaman hias di sekitar kita
2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, 3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer
Pelestarian hutan
1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan
2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, 3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer
Pelestarian hutan
1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan
Untuk dapat menanggulangi terjadinya
pencemaran udara dapat dilakukan beberapa usaha lain, yaitu : mengganti bahan
bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon
monoksida dan diusahakan pula agar pembakaran yang terjadi berlangsung secara
sempurna, selain itu pengolahan/daur ulang atau penyaringan limbah asap
industri, penghijauan untuk melangsungkan proses fotosintesis (taman bertindak
sebagai paru-paru kota), dan tidak melakukan pembakaran hutan secara
sembarangan, serta melakukan reboisasi/penanaman kembali pohonpohon pengganti
yang penting adalah untuk membuka lahan tidak dilakukan pembakaran hutan,
melainkan dengan cara mekanik.
Ada juga yang menggunakan alat Settling chamber
Alat ini merupakan teknologi penanganan debu yang telah diterapkan sejak lama. Prinsip dari alat ini adalah pengendapan berdasarkan gaya gravitasi. Alat ini terdiri dari sebuah chamber (kamar/ruang) besar yang terintegrasi dalam aliran pipa gas pertambangan yang mengandung partikel debu yang akan dipisahkan. Keberadaan ruang tersebut akan mengurangi kecepatan gas yang melewatinya sehingga partikel debu yang cukup besar akan terendapkan di dasar chamber tersebut.Partikel debu yang dapat dipisahkan oleh alat ini berukuran lebih besar dari 60 mm. Alat inipun kemudian difungsikan sebagai pembersih awal (preliminary cleaners) gas dari sistem penanganan debu yang ada. Alat ini dapat dipasang sejumlah tray pada tiap sisi chamber untuk mempersingkat waktu pengendapan partikel debu yang akan dipisahkan sehingga efisiensi pemisahan dan pengumpulan debu menjadi lebih besar. Settling chamber ini memiliki biaya instalasi dan operasi yang murah, namun juga memiliki efisiensi pengumpulan debu overall yang cukup rendah.
Alat ini merupakan teknologi penanganan debu yang telah diterapkan sejak lama. Prinsip dari alat ini adalah pengendapan berdasarkan gaya gravitasi. Alat ini terdiri dari sebuah chamber (kamar/ruang) besar yang terintegrasi dalam aliran pipa gas pertambangan yang mengandung partikel debu yang akan dipisahkan. Keberadaan ruang tersebut akan mengurangi kecepatan gas yang melewatinya sehingga partikel debu yang cukup besar akan terendapkan di dasar chamber tersebut.Partikel debu yang dapat dipisahkan oleh alat ini berukuran lebih besar dari 60 mm. Alat inipun kemudian difungsikan sebagai pembersih awal (preliminary cleaners) gas dari sistem penanganan debu yang ada. Alat ini dapat dipasang sejumlah tray pada tiap sisi chamber untuk mempersingkat waktu pengendapan partikel debu yang akan dipisahkan sehingga efisiensi pemisahan dan pengumpulan debu menjadi lebih besar. Settling chamber ini memiliki biaya instalasi dan operasi yang murah, namun juga memiliki efisiensi pengumpulan debu overall yang cukup rendah.
Skema operasi settling chamber
Yang pada umumnya digunakan oleh
industri pertambangan.Alat ini menggunakan gaya sentrifugal sebagai driving
force pemisahan debu dari gas yang akan dihasilkan kegiatan pertambangan. Alat
ini memiliki biaya instalasi dan operasi yang rendah, serta memiliki dimensi
yang relatif kecil untuk mendukung efisiensinya. Keuntungan tersebut membuat
siklon banyak digunakan industri pertambangan untuk mengumpulkan partikel debu
yang akan menimbulkan pencemaran udara. Siklon yang berdiameter kecil akan
memberikan gaya sentrifugal sampai 2500 kali dibandingkan dengan gaya gravitasi
pada settling chamber. Efisiensi siklon dapat ditingkatkan dengan pengurangan
diameter, penambahan panjang siklon, dan penambahan rasio siklon terhadap
diameter keluaran gas. Contoh industri yang menggunakan siklon.ini adalah Ampol
Lytton, industri petroleum refinery di Brisbane, Queensland, dan Alcoa,
industri refinery bauksit di Kwinana, Western Australia.
PEMANFAATAN UDARA
Apakah yang kita lakukan pertama kali
kita dilahirkan ke dunia ini? Menghirup udara. Manusia bisa hidup 5-6 minggu
tanpa makanan, beberapa hari tanpa air, tetapi hanya beberapa menit tanpa
udara. Nutrisi paling penting yang dibutuhkan oleh tubuh kita bukanlah protein,
karbohidrat atau lemak, tapi udara! Sebagaimana api di pembakaran tidak dapat
menyala tanpa adanya udara, demikian juga api dalam tubuh kita tidak dapat
dijaga tanpa adanya udara yang banyak dalam tubuh kita. Cara kita bernafas akan
mempengaruhi penampilan kita, bagaimana kita merasa, daya tahan kita terhadap
penyakit, bahkan berapa lama kita akan hidup. Agar kita mempunyai darah yang
baik, kita harus bernafas dengan baik. Udara murni yang memenuhi paru-paru kita
akan membersihkan darah, lalu mengirimkannya ke seluruh bagian tubuh. Pernafasan
yang baik meredakan ketegangan, merangsang nafsu makan; membuat pencernaan
lebih baik; dan menyebabkan tidur yang menyegarkan. Orang sakit lebih
membutuhkan udara bersih daripada obat-obatan, dan lebih penting daripada
makanan mereka. Bagi orang sakit, lebih baik kehilangan makanan daripada
kehilangan udara bersih. Kehidupan di udara luar dengan lingkungan alami akan
berakibat pada hal-hal ajaib bagi para penderita cacad yang tidak berdaya dan
hampir tidak ada harapan. Beberapa penyakit dapat disembuhkan rata-rata melalui
udara yang baik dan cukup. Contohnya, pengobatan yang paling berhasil bagi para
penderita Tuberculosis (TBC) adalah udara bersih yang lebih banyak daripada
biasanya, baik siang maupun malam. Beranda untuk tidur harus disediakan dan si
pasien penderita TBC tersebut hanya diperkenankan di dalam rumah hanya untuk
makan dan keperluan lain. Ribuan orang yang seharusnya masih hidup meninggal
karena kurangnya udara dan air bersih. Apakah Cara Kita Duduk Atau Berdiri Mempengaruhi Pernafasan Kita?
Ya.
Paru-paru kita dapat mengembang lebih baik hanya ketika kita duduk atau berdiri
tegak, sebab kalau tidak, kantung yang ada dalam paru-paru kita yang bertugas
mengambil udara akan tertekan. Ketika paru-paru tidak mendapat udara yang
cukup, maka darah juga tidak mendapat udara yang cukup; dan pada gilirannya,
semua tidak berfungsi efisien sebagaimana seharusnya. Berlatihlah bagaimana
untuk duduk dan berdiri tegak – kepala tegak, punggung lurus.
SEBAGAI KINCIR ANGIN
Kincir angin adalah sebuah mesin yang digerakkan oleh tenaga angin untuk menumbuk biji-bijian. Kincir angin juga
digunakan untuk memompa air
untuk mengairi sawah.
Kincir angin modern adalah mesin yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik, disebut juga dengan turbin
angin. Turbin angin kebanyakan ditemukan di
Eropa dan Amerika
Utara.
Udara yang
bergerak ( Angin) dapat dimanfaatkan energinya untuk memutar turbin. Seperti
hal dengan negara Belanda yang terkenal dengan negara kincir angin. Bangsa
Belanda telah memanfaatkan energi udara ini untuk memutar kincir angin dengan
ukuran raksasa untuk memenuhi berbagai kebutuhan energi. Penelitian dan kajian
yang lebih mendalam tentang pemanfaatan udara yang bergerak ini perlu dimulai
dari masa sekarang untuk memenuhi kebutuhan akan energi dan mengurangi
ketergantungan akan energi fossil. Energi dari udara yang bergerak dan luput
yang terabaikan dari perhatian selama ini. Pemanfaatan angin ini misalnya
adalah memanfaatan energi dari tembakan knalpot mobil dan kendaraan bermotor.
Bila kita bisa memaksimalkan pemakaian energi dari kekuatan tembakan udara dari
knalpot kendaraan bermotor untuk memutar turbin mini, yang kita pasang pada
kendaraan tentunya dapat membantu pengurangan ketergantungan akan pemakaian
energi fosil. Sehingga nantinya energi yang berasal dari fossil ini diharapkan
hanya dipakai sebagai untuk energi inisiasi saja, dengan demikian kita bisa
mengeleminir penggunaan energi fossil ini yang berarti kita juga bisa
mengeleminir pencemaran dalam peradaban modern ini. Dan tak kalah pentingnya
adalah mari kita sukseskan program penghijauan/reboisasi pemerintah, contohnya
seperti gerakan penanaman sejuta pohon. Karena dengan keberhasilan program
penghijauan lingkungan ini diharapkan kedepan nantinya akan terjadi
keseimbangan antara produksi gas rumah kaca dengan kemampuan penyerapan gas rumah
kaca ini oleh pepohonan lewat reaksi fotosintesa oleh klorophil dengan bantuan
energi matahari yang mengubah CO2 menjadi glukosa ( C6H12O6 ) dengan Oksigen (
O2 ) Reaksi CO2 + H2O UV C6H12O6 + O2 Dengan integrasi program pemanfaatan
energi yang terabaikan dengan program penghijauan ini, kedepannya kita harapkan
ketakutan akan dampak negative dari pemanasan global baik dari segi ekonomi
maupun bagi alam lingkungan tidak menjadi kenyataan.
Sumber
wacana diatas
SEBAGAI
PEMBANGKIT LISTRIK
Tenaga air tidak
dapat diharapkan. Sedang minyak dan batu bara dipastikan segera habis. Oleh karena
itu Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melirik pemanfaatan angin
sebagai pembangkit listrik.
Riset pertama dilakukan di daerah
Sukabumi, Jawa Barat, yang berdekatan dengan Laut Selatan. Angin laut
berkecepatan tujuh meter per detik diharapkan dapat membuat listrik
berkapasitas 100 kilowatt.
"Ttu sudah termasuk kecepatan
yang bisa dikomersialkan," kata Koordinator Teknologi Kelistrikan
dan Energi Baru Terbarukan Departemen ESDM, Verina J Wargadalam, saat mengikuti
International Workshop on Advanced Material for New and Renewable Energy di
Jakarta, Selasa (9/6).
Uji coba, terang Verina,
menindaklanjuti teknologi sumber daya angin yang dikembangkan Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Selama ini Lapan hanya mengolah
angin menjadi listrik secara keci-kecilan dan hanya untuk kepentingan industri
penerbangan.
Oleh karena itu, Departemen ESDM akan
melakukan riset pengembangan lebih besar dengan target kapasitas awal sebesar
100 KW. Mesin pembangkit telah dibangun dan diharapkan dapat beroperasi 2010.
Selain dengan Lapan, Departemen ESDM
akan bekerja sama instansi lainnya termasuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIP) dalam proses pengontrolannya.
Namun Verina belum dapat memastikan
tenggat waktu riset itu karena sangat tergantung biaya dari pemerintah,
khususnya untuk membeli peralatan.
Dia juga tidak dapat menyebutkan dana
pembangunan karena peralatan yang akan dibeli bersifat stereotype yang memiliki
kekhususan jenis dan pemanfaatannya. "Beda dengan peralatan lain yang bisa
dibeli dalam jumlah tertentu. Kalau peralatan stereotype harus dibeli
satu-satu," katanya.
Jika riset itu berhasil, Departemen
ESDM akan melakukan pengembangan selanjutnya ke daerah-daerah lain, dengan
syarat memiliki potensi kecepatan angin minimal enam meter per detik.
"Banyak daerah yang memiliki (syarat) itu, seperti di Nusa Tenggara Timur
dan Sulawesi Utara," katanya.
Tentunya wilayah pesisir selatan
Kalsel juga dapat mencobanya.
www.alpensteel.com
SEBAGAI BALON UDARA PANAS
Ide awal dibalik balon udara panas yang kita
kenal sekarang telah ada sejak lama. Archemedes, seorang ahli matematika Yunani
kuno telah menggambarkan prinsip mengapung lebih dari 2000 tahun yang lalu. Di
abad ke-13, peneliti Inggris Roger bacon dan filsuf jerman Albertus Magnus,
keduanya pernah menyampaikan teori tentang mesin terbang.
Namun belum ada yang menjadi kenyataan sampai
akhirnya pada musim panas 19 Sept 1783, dihadapan Raja Louis XVI, Montgolfier
bersaudara, Joseph dan Etienne menjadikan domba, bebek dan ayam sebagai
penumpang pada penerbangan perdana diatas Perancis selama delapan menit. Dua
bulan kemudian Marquis Francois dan Pilatre menjadi dua manusia pertama yang
terbang.
Balon udara panas dapat terangkat
berdasarkan prinsip ilmiah dasar, udara yang lebih panas akan menaik di atas
udara yang lebih dingin. Sederhananya, udara panas lebih ringan dari udara
dingin karena masa udara perunit volumenya lebih sedikit. Satu kubik kaki udara
yang dipanaskan dapat mengangkat 7 gram benda, tdak banyak memang, karena
itulah balon udara yang dipanaskan berukuran sangat besar. Untuk mengangkat 450
kg beban dibutuhkan 65 000 kubik kaki udara panas.
Semua partikel udara di atmosfer ditarik oleh
gaya gravitasi ke bawah. Tapi tekanan di udara menciptakan gaya ke atas yang
bekerja berlawanan dengan gravitasi. Kumpulan udara membangun keseimbangan gaya
gravitasi, dimana pada titik ini gravitasi tidak cukup kuat untuk menarik ke
bawah sejumlah besar partikel.
Tingkat tekanan ini adalah tertinggi pada permukaan bumi dimana udara pada tingkat ini dapat menahan beban diudara diatasnya, jika lebih berat berarti lebih besar gaya gravitasi ke bawah. Ketika Anda bergerak ke atas atmosfer lebih tinggi lagi , massa udara semakin kurang, dan sehingga menyeimbangkan tekanan berkurang. Inilah sebabnya mengapa terjadi penurunan tekanan udara semakin naiknya ketinggian. Perbedaan tekanan udara menyebabkan gaya apung ke atas di udara di sekitar kita. Pada dasarnya, tekanan udara di bawah benda lebih besar daripada diatasnya, sehingga mendorong udara keatas lebih besar dibanding ke bawah. Tapi gaya apung ini adalah lemah dibandingkan dengan gaya gravitasi, hanya sekuat berat udara yang dipindahkan oleh suatu benda. Jelas, sebagian besar benda padat apa pun akan menjadi lebih berat daripada udara yang dipindahkan, sehingga gaya apung tidak bergerak sama sekali. Gaya apung hanya dapat memindahkan hal-hal yang lebih ringan daripada udara di sekitar mereka.
Tingkat tekanan ini adalah tertinggi pada permukaan bumi dimana udara pada tingkat ini dapat menahan beban diudara diatasnya, jika lebih berat berarti lebih besar gaya gravitasi ke bawah. Ketika Anda bergerak ke atas atmosfer lebih tinggi lagi , massa udara semakin kurang, dan sehingga menyeimbangkan tekanan berkurang. Inilah sebabnya mengapa terjadi penurunan tekanan udara semakin naiknya ketinggian. Perbedaan tekanan udara menyebabkan gaya apung ke atas di udara di sekitar kita. Pada dasarnya, tekanan udara di bawah benda lebih besar daripada diatasnya, sehingga mendorong udara keatas lebih besar dibanding ke bawah. Tapi gaya apung ini adalah lemah dibandingkan dengan gaya gravitasi, hanya sekuat berat udara yang dipindahkan oleh suatu benda. Jelas, sebagian besar benda padat apa pun akan menjadi lebih berat daripada udara yang dipindahkan, sehingga gaya apung tidak bergerak sama sekali. Gaya apung hanya dapat memindahkan hal-hal yang lebih ringan daripada udara di sekitar mereka.
Untuk membuat benda mengapung di udara,
maka harus lebih ringan daripada volume yang sama udara di sekitarnya,
yaitu dengan mengisi balon dengan udara yang tidak terlalu padat daripada udara
sekitarnya. Karena udara dalam balon memiliki kurang massa per unit volume
daripada udara di atmosfer yang membuatnya lebih ringan sehingga gaya apung
akan mengangkat balon ke atas. Tetapi sekali lagi, lebih sedikit partikel per
volume udara artinya tekanan udara lebih rendah, sehingga tekanan udara sekitar
akan menekan balon udara sampai kepadatan di dalamnya sama dengan kepadatan
udara di luar.
Ada lebih sedikit partikel udara per satuan volume di dalam balon,
tetapi karena partikel-partikel tersebut bergerak lebih cepat, dalam dan luar
tekanan udara yang sama.
Dengan asumsi bahwa udara di balon dan udara
di luar balon ada di bawah kondisi yang persis sama. Maka, jika kita mengubah
kondisi udara di dalam balon, kita dapat mengurangi kepadatan, sekaligus
menjaga tekanan udara yang sama. Kekuatan tekanan udara pada objek tergantung
pada seberapa sering berbenturan dengan partikel-partikel udara objek,
serta gaya masing-masing tabrakan. Kita melihat bahwa secara keseluruhan kita
dapat meningkatkan tekanan dalam dua cara:
• Meningkatkan jumlah partikel udara sehingga ada sejumlah besar partikel berdampak atas luas permukaan tertentu.
• Meningkatkan kecepatan partikel sehingga partikel menghantam daerah lebih sering dan setiap partikel bertabrakan dengan kekuatan yang lebih besar.
• Meningkatkan jumlah partikel udara sehingga ada sejumlah besar partikel berdampak atas luas permukaan tertentu.
• Meningkatkan kecepatan partikel sehingga partikel menghantam daerah lebih sering dan setiap partikel bertabrakan dengan kekuatan yang lebih besar.
Jadi, untuk menurunkan kerapatan udara dalam balon
tanpa kehilangan tekanan udara, Anda hanya perlu meningkatkan kecepatan
partikel udara. Anda dapat melakukannya dengan mudah dengan pemanasan udara.
Partikel udara menyerap energi panas dan menjadi lebih bereaksi. Hal ini
membuat mereka bergerak lebih cepat, yang berarti mereka bertabrakan dengan
permukaan lebih sering, dan dengan kekuatan yang lebih besar.
Udara panas memberi tekanan udara yang lebih
besar per partikel daripada udara dingin. Jadi naiknya balon udara ke
atas adalah karena balon tersebut dipenuhi dengan panas, udara menjadi
kurang padat dan dikelilingi oleh udara lebih
dingin namun lebih padat. (*)
dingin namun lebih padat. (*)
Pelestarian Udara
Apakah yang harus kita lakukan agar pencemaran udara dapat dikurangi? Usaha-usaha yang dapat mengurangi pencemaran udara di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Penerapan uji emisi gas buang kendaraan, hal ini untuk menekan tingginya polusi udara timah hitam (Pb).
2) Mengembangkan bahan bakar ramah lingkungan. Saat ini telah digalakkan bahan bakar dari tumbuhan jarak atau dikenal dengan ”biodiesel”.
Apakah yang harus kita lakukan agar pencemaran udara dapat dikurangi? Usaha-usaha yang dapat mengurangi pencemaran udara di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Penerapan uji emisi gas buang kendaraan, hal ini untuk menekan tingginya polusi udara timah hitam (Pb).
2) Mengembangkan bahan bakar ramah lingkungan. Saat ini telah digalakkan bahan bakar dari tumbuhan jarak atau dikenal dengan ”biodiesel”.
Posting Komentar untuk "Ilmu Lingkungan"